![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Para-Pemanjat-tebing-Bali-dan-Indonesia-di-uji-di-kejuaraan-dunia-di-Bali-ist.jpg?fit=600%2C400&ssl=1)
DENPASAR – Kejuaraan Dunia Panjat Tebing yang akan digelar di Bali pada 2-4 Mei 2025 nanti oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC) atau organisasi olahraga dunia panjat tebing, bergeser venue pertandingan dari sebelumnya di BTDC ke Garuda Wisnu Kencana GWK, Badung.
Pergeseran venue tersebut karena di Peninsula BTDC awalnya harus bentrok dengan acara Miss Universe yang acara tersebut tidak mau bergeser ke tempat lainnya.
Semua itu diungkapkan Binpres PP FPTI Bali asal Bali, Suhardi Eka Prasetya. Menurutnya, pihak penggelar acara miss universe tersebut memang secara resmi telah memasukkan dulu proposal penggunaan tempat tersebut.
“Kalau secara informal kami sudah mengutarakan itu hanya ijin secara resmi memang pihak panitia miss universe lebih dulu memasukkan ke BTDC dan mereka tidak mau pindah tempat. Akhirnya kejuaraan dunia panjat tebing yang bergeser venue pertandingannya,” kata Suhardi Eka Prasetya saat dikonfirmasi, Selasa (11/2/2025).
Menyoal persiapan GWK sendiri untuk non teknis memang ada hal yang perlu diatasi yakni soal akses masuk dan soal tiket masuk. Artinya untuk akses masuk akan diatasi nantinya sedangkan untuk tiket masuk, kemungkinan akan membuat penonton kejuaraan dunia itu berkurang.
“Kalau soal teknis sih tidak masalah karena seperti pembuat jalur panjat tebing langsung ditangani pihak IFSC yang memang benar-benar profesional. Jadi untuk pihak PP FPTI maupun Pengprov FPTI Bali sifatnya hanya membantu jika dibutuhkan. Semuanya sudah ditangani spesialisnya,” tegas Suhardi.
Pria yang berprofesi sebagai ASN di Dissikpora Bali itu juga menambahkan, untuk perkembangan persiapan, perkiraan awal April 2025 mendatang property atau kebutuhan terkait bahan membuat jelur akan datang dan pertengahan April 2025 juga akan mulai melakukan seting lintasan jalurnya.
“Kami berharap sekali semua persiapan sampai pertandingan selesai, kejuaraan ini berjalan lancar. Pastinya ini menjadi sport tourism sangat bagus bagi Bali karena akan banyak atlet, ofisial maupun keluarganya yang akan datang ke Bali smabil berlibur sehingga ikut membantu mendongkrak perekonomian di Bali,” demikian Suhardi Eka Prasetya. (ari/jon)