![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Bali-butuh-GOR-luas-dan-besar-untuk-kejuaraan-olahraga-level-nasional-dan-internasional-ist.jpg?fit=600%2C338&ssl=1)
DENPASAR – Inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi IV DPRD Bali ke kawasan Stadion Ngurah Rai, GOR Ngurah Rai dan GOR Lila Bhuana kini ditunggu cabang olahraga (cabor) terkait hasilnya.
Permintaan anggota dewan tersebut agar KONI Bali dan Disdikpora bersinergi dan membuat masterplan keolahragaaan di Bali juga ditunggu kelanjutannya. Salah satunya yang menunggu semua itu yakni cabor bulutangkis.
Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya menunggu semua itu utamanya terealisasinya renovasi atau dibangunnya GOR yang representatif dan luas dari segala hal. Baik GOR nya, lapangan parker dan lainnya.
“Memang kami memerlukan GOR yang besar untuk menggelar kejuaraan level nasional bahkan internasional. Saya rasa tidak cabor bulutangkis saja, saya kira cabor lainnya juga membutuhkan GOR representatif itu. Bagus ada sidak dari komisi IV DPRD Bali dan adanya sinergi antara KONI Bali dan Disdikpora. Semoga semuanya ada hasil positif apakah ada renovasi GOR isalnya GOR Ngurah Rai bisa dibuat semakin luas dalamnya atau membangun GOR besar dan luas di lahan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov),” tutur Wayan Winurjaya di Denpasar, Kamis (6/2/2025).
Selama ini lanjutnya, untuk bulutangkis, Bali sangat potensi dalam menggelar Kejuaraan level nasional bahkan internasional. Namun karena kurang luasnya GOR untuk line lapangan pertandingan akhirnya Bali kesulitan menggelar even tersebut.
“Contohnya untuk GOR Debes Tabanan sendiri juga masih kurang besar untuk kejuaraan bulutangkis level nasional maupun internasional. Jadi memang dibutuhkan GOR di Bali yang reprentatif dan multi guna,” tambah Winurjaya.
Kejuaraan bulutangkis sendiri diakuinya sangat erat hubungannya dengan sport tourism. Karena Kejuaraan bulutangkis setiap tahun selalu ada kalender even nasional dan internasional. Dengan demikian akan mudah digelar di Bali jika ada GOR yang representatif. Imbasnya sudah pasti wisatawan nusantara dan mancanegara akan berbondong-bondong datang ke Bali untuk mengikuti kejuaraan sekaligus berlibur.
“Setiap kejuaraan bulutangkis level nasional maupun internasional selalu diikuti peserta berjumlah ratusan. Itu pebulutangkisnya saja, belum pelatih, ofisial dan keluarganya yang ikut. Dengan demikian akan turut mendongkrak perekonomian masyarakt Bali. Apalagi kalau sudah kejuaraan level internasional maka nama Bali yang sudah kesohor akan semakin terkenal,” tegas Wayan Winurjaya.
Berangkat dari semua itu, diharapkannya pihak terkait bisa melakukan study banding ke GOR Amongrogo di Yogyakarta. GOR ini sering digunakan kejuaraan level nasional dan internasional. (ari/jon)