DENPASAR – Di usianya yang sudah mencapai 101 tahun, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) tetap eksis di Nusantara sebagai simbol keteguhan, pengabdian dan persatuan, serta terus berperan aktif dalam mendukung kemajuan bangsa, memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan serta menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk berkarya dan melayani tanpa henti.
Demikian disampaikan Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya dalam sambutan pembukaan Konferensi Daerah (Konferda) VI Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Bali-NTB Sabtu (25/1/2025) malam di Ballroom Catholic Centre, Jalan Rambutan Denpasar. Sambutan Pj Gubernur ini dibacakan oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata, yang hadir sekaligus membuka Konferda.
Pj Gubernur juga menyinggung soal Laudato Si yang merupakan ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, yang berarti “Terpujilah Engkau, Tuhanku”.
Ensiklik ini berisi seruan Paus untuk merawat bumi sebagai rumah bersama. WKRI Bali-NTB telah menerapkan hal ini dengan beberapa program kerja untuk mencintai alam, yaitu menanam mangrove, menanam terumbu karang, pilah sampah, menjaga kelestarian alam / telajakan, dan lain sebagainya.
“Oleh karenanya, saya selaku pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan rasa bangga bahwa DPD WKRI Bali-NTB terus berkomitmen memperkuat peran perempuan di berbagai sektor kehidupan,” kata Pj Gubernur dalam sambutannya.
Tentu saja, hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yaitu membangun masyarakat yang sejahtera, adil dan berbudaya. Peran organisasi seperti WKRI menjadi sangat penting dalam mendukung berbagai program pemerintah, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga.
Secara khusus, Pj Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada WKRI, yang selama ini telah menunjukkan eksistensi luar biasa dalam berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, pelayanan sosial hingga pemberdayaan perempuan di masyarakat. Keberadaan WKRI Bali-NTB tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Bali, tetapi juga menjadi inspirasi bagi organisasi-organisasi lain dalam menjalankan misi sosial keagamaan.
Dalam Konferda ini, WKRI Bali-NTB mengangkat tema “Menjaga Eksistensi Organisasi dengan Wajah Baru di Abad Kedua”. Bagi Pj Gubernur, tema ini sangatlah relevan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi tidak hanya soal mempertahankan tradisi dan nilai-nilai luhur, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Sementara itu, Uskup Denpasar Mgr. Silvester San yang hadir untuk bersama-sama membuka Konferda mengakui jika WKRI yang sudah berusia seabad lebih, tentu bukan organisasi kaleng-kaleng. Mgr. Silvester San juga memberikan apresiasi tinggi pada WKRI yang selalu aktif menjadi partner gereja untuk kesejahteraan umat. (dha)