TABANAN- Banyaknya terjadi bencana alam seperti angin kencang, pohon tumbang serta longsor yang menelan korban jiwa menjadi keprihatinan kita semua. Mencegah hal tersebut diperlukan kesiapsiagaan semua dalam menghadapi bencana dan mencegah terjadinya korban.
Sehubungan dengan hal tersebut Polres Tabanan menggelar apel siaga bencana di halaman Mapolres, Rabu (22/1/2025). Apel siaga dipimpin Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma melibatkan personil dari Polres, Polsek, Kodim 1619/Tabanan dan BPBD Tabanan
Pada kesempatan tersebut Kapolres Tabanan menyampaikan beberapa hal penting. Dikatakan, apel siaga bencana awal tahun 2025 ini, merupakan suatu kesiapsiagaan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.
“Tentunya apel siaga ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi merupakan manifestasi kesiapan kita dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana alam,” tandasnya.
Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari sampai Maret 2025.
“Bencana alam tidak dapat kita prediksi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut mitigasi bencana,” tegasnya.
Dikatakan, akhir-akhir ini banyak sekali kejadian bencana alam yang terjadi di wilayah kabupaten yang ada di provinsi Bali, begitu pula kejadian di beberapa wilayah di Indonesia yang sampai menimbulkan kerugian material dan korban luka-luka bahkan meninggal dunia.
“Melihat kejadian tersebut kami mengajak seluruh stakeholder terkait untuk menyiapkan diri dalam menghadapi hal-hal kemungkinan terburuk yang akan terjadi di Wilayah Kabupaten Tabanan,” katanya.
Kabupaten Tabanan dengan kondisi geografisnya yang beragam, dari wilayah pesisir hingga pegunungan, memiliki potensi kerawanan bencana yang perlu kita waspadai bersama, seperti gempa bumi, tsunami, banjir hingga tanah longsor, oleh karena itu melalui apel kesiapan ini.
Pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi. Seluruh stakeholder, mulai dari BPBD, TNI, Polri, dinas terkait, hingga relawan harus memiliki pemahaman yang sama tentang prosedur penanganan bencana.
Perlunya peningkatan kapasitas dan kemampuan tim penanggulangan bencana. Pelatihan dan simulasi secara berkala harus terus dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dalam menghadapi situasi darurat. Pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, masyarakat harus memahami potensi bencana di wilayahnya dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
“0ptimalisasi sistem peringatan dini. Kita harus memastikan seluruh peralatan dan sistem deteksi bencana berfungsi dengan baik, serta informasi dapat tersampaikan dengan cepat kepada masyarakat dan tetap memperhatikan keselamatan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan,” tandasnya lagi.
Kapolres juga mengharapkan melalui Apel kesiapan ini, seluruh jajaran dari Kabupaten sampai ke Kecamatan dan Desa, dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam menghadapi potensi bencana. Ingatlah bahwa pencegahan dan kesiapsiagaan jauh lebih baik daripada penanganan setelah bencana terjadi.
“Saya mengimbau untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan selalu siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan. Mari kita wujudkan Kabupaten Tabanan yang tangguh bencana demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (jon)