DENPASAR – Dalam menghadi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Yongmoodo yang akan dilangsungkan di GOR Pertamina Sentul pada 25 – 27 April 2025, Pengprov FYI Bali langsung mulai menggelar Training Centre (TC) bagi para atlet yongmoodo Bali yang telah lolos seleksi. Hanya berapa jumlah nantinya atlet yang dikirim tergantung dari hasil TC mendekati berangkat ke Kejurnas nantinya.
“Kami panggil para atlet hasil seleksi serta para pengurus kabupaten/kota pada Jumat (17/1/2025) sore untuk memasuki TC. Sedangkan pengurus kami kumpulkan juga untuk membahas kemungkinan ada pengiriman atlet di level kadet dan pemula. POkoknya kami matangkan semuanya,” tutur Ketua Harian Pengprov FYI Bali, Gede Agra Kumara di Denpasar, Kamis (16/1/2025).
Selain itu pembahasan tersebut juga menyangkut atlet yongmoodo yang akan diturunkan di kategori Rangkaian Teknik Gerak (RTG) atau kategori Seni. RTG itu sendiri menurut pria yang berprofesi sebagai advocat itu dipertandingkan RTG perorangan dan beregu. Untuk beregu terdiri dari 3 atlet yongmoodo.
“Kami akan siapkan juga atlet RTG dan di TC nanti pelatih akan melihat mana atlet yang bisa diturunkan di RTG. Potensi itu akan dilihat. Karena ini juga bagian dari taktik dan strategi untuk meraih medali uatmanya medali emas Kejurnas,” terang Agra Kumara.
Lantas berapa atlet Yongmoodo Bali yang disiapkan ke Kejurnas nanti ? Agra menyebutkan jika hal itu bisa terlihat setidaknya sepekan sebelum berangkat ke Kejurnas.
“Pastinya selama TC akan dilakukan evaluasi dan koreksi atlet. Mana yang mengalami peningkatan performa atau mana yang mengalami penurunan performa. Juga melihat mana atlet yang potensi meraih medali. Belum juga kemungkinan ada atlet yang sakit atau tidak. Semoga saja tidak ada yang sakit. Ya sepekan sebelum ke Kejurnas akan ketahuan berapa atlet yongmoodo Bali yang turun di Kejurnas nanti,” imbuhnya.
Kejurnas tersebut dipaparkan Agra Kumara memang wajib diikuti Bali lantaran di even itulah akan diketahui tolok ukur kemampuan dan kualitas teknik atlet yongmoodo Bali sehingga di even nasional selanjutnya bisa lebih baik lagi.
“Tak hanya untuk tolok ukur kemampuan saja melainkan juga untuk menambah jam terbang bertanding atlet yongmoodo Bali di even level nasional. Tak kalah penting yakni terus mengejar prestasi di even nasional,” demikian Agra Kumara. (ari/jon)