BADUNG – Secara ketersediaan lahan, The Nusa Dua menjadi kawasan yang sudah terbilang penuh untuk menerima investasi baru. Karenanya, para calon investor baru diarahkan untuk berinvestasi pada dua kawasan lain yang tidak kalah menarik, yakni The Mandalika di Lombok Tengah dan Kawasan The Golo Mori di Manggarai Barat.
“Peluang investasi di The Nusa Dua, karena kita memiliki keterbatasan lahan, kita tidak bisa bergerak dari yang sudah ada. Jadi kami lebih pada memaksimalkan dari apa yang sudah ada. Salah satunya melalui penandatanganan kerja sama dengan beberapa tenant, untuk melakukan renovasi menyesuaikan dengan perkembangan,” ungkap Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka.
Karena itulah maka investasi baru diarapkan bisa mengisi dua kawasan lain yang dikelola ITDC. Seperti halnya The Mandalika, yang saat ini angka okupansinya sudah bergerak bagus dan berada pada angka 51%. “Kita berharap setelah mereka (investor) melihat di Nusa Dua, bisa berinvestasi di Mandalika,” ungkapnya.
The Mandalika, sambung dia, banyak dilirik oleh investor internasional. Terbaru adalah dari investor asal Maroko yakni PT Kenza Hospitality Investment yang memperluas investasinya melalui pengembangan Lot ATCA-1. Berkenaan dengan itu, penandatanganan LUDA telah dilaksanakan di The Nusa Dua, pada Selasa (14/1/2025).
Untuk diketahui, area tersebut terletak di kawasan strategis Tanjung Aan, Mandalika, dengan luas 4.510 m². Itu akan dikembangkan menjadi Beach House, yakni sebuah beach club mewah yang menawarkan pengalaman unik di tepi pantai.
“Kepercayaan dari mitra strategis seperti PT Kenza Hospitality Investment menjadi motivasi kami untuk terus mengembangkan The Mandalika sebagai destinasi kelas dunia,” sebutnya.
The Mandalika, sambung dia, memiliki luasan yang jauh lebih besar, bahkan empat kali lipat ketimbang The Nusa Dua. Meski saat ini belum berkembang signifikan, investasi diyakini akan terus bertumbuh. “Yang menjadi kunci adalah program yang dilaksanakan di Sirkuit Pertamina Mandalika. Ini menjadi pemantik isu positif dari hadirnya para investor,” imbunya.
Saat ini, di The Mandalika total telah tersedia 1000 kamar. Itu disediakan oleh satu hotel bintang lima, dua hotel bintang empat, dan dua hotel bintang tiga. Selain itu ada pula home stay dan fasilitas lainnya.
“Kebutuhan kamar sesuai masterplan kami, adalah 9000 kamar. Saat ini baru tersedia 1000 kamar. Jadi utilisasi lahan baru 30 persen, sehingga peluang investasi masih banyak sekali. Dan sekarang sudah bergerak untuk melakukan percepatan investasi,” sambungnya didampingi General Manager The Mandalika, Wahyu Moerhadi Nugroho.
Dia juga mengungkapkan, ada sejumlah keuntungan yang diperoleh oleh para investor jika bekerja sama dengan ITDC. Salah satu di antaranya, yakni berkenaan dengan kepastian lahan clean and clear serta bisa dipertanggungjawabkan secara legalitas formal. “Bekerja sama dengan ITDC adalah bekerja sama dengan negara. Kami menjamin semua yang kami tawarkan itu betul, benar, dan secara pelayanan harus profesional,” tegasnya. (adi)