Made Kasta
KLUNGKUNG – Setelah gagal memenangi pertarungan Pilkada serentak 2024, calon bupati Klungkung I Made Kasta memilih kembali ke jalur spiritual dalam membantu dan melayani masyarakat.
Bagi Mangku Kasta,kembali ke jalur spiritual dapat memberi ketenangan batin. Meskipun gagal terpilih baginya memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak harus bergantung pada posisi kekuasaan atau jabatan politik.
Melalui jalur spiritual dapat melayani masyarakat dengan bebas , tulus tanpa ada kepentingan politik. Bahkan ia berharap dapat berkontribusi lebih mendalam melalui pendekatan ini (spiritual).
Seperti bagaimana mengedukasi masyarakat agar senantiasa lebih damai, menerima setiap kekecewaan (kekalahan) dengan lapang, menghadapi realitas politik dengan positif. Serta memberikan arahan bagaimana menjadi pemimpin yang bijaksana dan penuh kasih sayang tanpa bergantung dari kemenangan politik.
Ditemui di rumahnya, di Banjar Sangging, Desa Akah,Kecamatan Klungkung, Selasa (14/1/2025), pria yang sejak lama dikenal sebagai tokoh spiritual ini mengatakan, menduduki posisi kekuasaan maupun pelaku spiritual sama-sama memberikan pelayanan dan membantu masyarakat.
Bedanya kata dia, secar konsep jika sebagai pemerintah membantu secara sekala, sementara sebagai penekun spiritual bisa membantu secara sekala maupun niskala.
“Kalau dulu ngayah di pemerintahan sebagai wakil bupati. Sekarang sebagai penekun spiritual, tetap ngayah juga untuk masyarakat,” kata Made Kasta.
Tekadnya untuk membantu masyarakat, ia buktikan dengan menggelar yadnya gratis ke warga. Pada hari Tumpek Wayang, Sabtu (18/1/2025), Made Kasta akan menggelar ritual bayuh (pangruwatan) sapuh leger dan ritual penglukatan ganapati secara gratis bagi masyarakat umum. Ritual ini akan digelar di kediamannya di Desa Akah.
“Banyak masyarakat yang tidak punya biaya untuk menggelar bayuh sapuh leger. Kebetulan ada berkah dari beliau, kami akan adakan bayuh sapuh leger dan penglukatan ganapati secara gratis. Bagi masyarakat yang berminat, tinggal datang dengan cukup membawa banten pejati,” jelasnya.
Menurutnya antusias masyarakat untuk mengikuti upacara tersebut cukup banyak. Sudah ada sekitar 50 orang masyarakat yang mendaftar akan ikut ritual tersebut.
“Antusiasnya cukup tinggi, sudah ada 50 warga yang mendaftar. Mudah-mudahan tuhan selalu berikan jalan,” demikian Made Kasta. (yan)