BULELENG – Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan hadiri acara pendidikan politik yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Buleleng.
Tak hanya mengapresiasi kegiatan yang menghadirkan kader Milienial dan Generesi Z sebagai langkah strategis pengkaderan dalam partai politik, selaku narasumber Lidartawan juga menggeber hasil evaluasi penyelenggaraan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024.
“Ini kan kebetulan ada kesempatan buat saya untuk menyampaikan evaluasi karena ada permohonan untuk melakukan sosialisasi, pendidikan politik dari DPC Partai Demokrat Kabupaten Buleleng,” ungkap Lidartawan usai kegiatan di Loviana Haven Boutique Resort, Lovina, Kamis (26/12/2024).
Lidartawan menegaskan, sesuai hasil evaluasi penyelenggaraan pemilu, Pilkada Serentak Nasional tahun 2024 yang dilakukan secara internal dan oleh sejumlah perguruan tinggi, banyak bahkan sebagian besar parpol ‘miskin’ kader.
“Saya sampaikan yang benar ya, bahwa sebenarnya teman-teman di partai politik itu memang miskin kader. Kita lihat kan calon kita cuma, hanya 2 maksimal 2 dan mungkin apa namanya ini harus ditingkatkan,” ungkapnya.
Hasil evaluasi ini, perlu disampaikan kepada parpol, termasuk Partai Demokrat karena kaderisasi harus dilakukan agar tidak stagnan.”Kaderisasi Demokrat harus dipercepat, karena besok dan depannya kalau enggak ada kaderisasi, apalagi ini evaluasi kalau enggak dievaluasi ya stagnan begitu aja, kan kita ingin banyak kader,” tandasnya.
Menurutnya, pada Pemilu Legislatif dan Pilkada Serentak Tahun 2024 dibuka peluang 5 atau 10 bakal calon, justru yang didaftarkan sangat minimal.
“Kalau bisa 5 atau 10, kan saya kemarin enggak canangkan 5 malah kandidatnya itu, yang kedua masyarakat merindukan itu. Ini merupakan kewajiban atau tugas daripada partai politik untuk melakukan karena kebiasaan yang terjadi, kaderisasi tidak dibangun dari awa,” tegasnya.
Kalau dibangun dari awal, disiapkan calon bupati sehingga ada target, misalnya di kabupaten ini orangnya.
“Harus kita target tahun 2029 lah, anggaplah 2009 jadi bupati ya bagaimana caranya mulai sekarang gitu. Setelah mau pendaftaran, lagi 1 bulan baru nyari, yang terjadi jual beli, siapa yang punya uang itu yang beli,” ungkapnya.
Kebiasaan tersebut, kata Lidartawan terjadi dan menjadi bahan evaluasi bagi KPU sebagai penyelenggara pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pilkada tahun 2024.
“Itu kebiasaan terjadi, maka saat evaluasi ini saya menekankan disini. Ya karena masyarakat banyak mengeluh tentang tidak banyaknya calon, yang sebenarnya tidak ada pilihan,” tandas Lidartawan diapresiasi Luh Gede Herriyani.
Selaku Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Buleleng, Luh Gede mengakui kaderisasi sangat penting bagi parpol maupun kepemimpinan daerah dan nasional.
“Kalau dari Partai Demokrat memang betul itu kaderisasi sangat penting, sangat penting cuman memang tidak bisa dipungkiri ya untuk mencari anggota partai memang susah ya sekarang ini,” ungkapnya.
Ia juga mengakui, kaderisasi antara lain melalui pendidikan politik merupakan kewajiban parpol sesuai amanat dari Undang-undang No. 2 tahun 2011.
“Jadi kami dari partai Demokrat, Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat di Kabupaten Buleleng secara rutin mengadakan pendidikan politik, yang mana juga diwajibkan Undang-undang No. 2 tahun 2011 tentang Partai Politik,” tandasnya.
Disamping itu, waktunya juga bertepatan dengan usainya penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2024.
“Jadi ini sebenarnya ajang kita evaluasi untuk meningkatkan kualitas kader di pemilu mendatang. Semoga ke depannya ini Partai Demokrat semakin maju semakin besar dan bisa meraih kejayaan. Nah itu ada strategi khusus untuk menarik yang Milenial dan Gen Z,” pungkanya. (kar/jon)