BADUNG – Desa Adat Kutuh melalui BUMDA Kutuh, kembali menggelar Pandawa Festival. Kali ini, festival tahunan ke-13 ini akan terselenggara selama 8 hari, mulai Rabu (25/12/2024). “Ini sebagai salah satu festival akhir tahun yang ada di Bali, yang kami laksanakan untuk mendukung pariwisata di Bali. Festival akan berlangsung selama 8 hari, mulai 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025,” ungkap Direktur Utama BUMDA Desa Adat Kutuh, Ni Luh Hepi Wiradani sekaligus sebagai Ketua Panitia Pandawa Festival XIII.
Pandawa Festival XIII, mengangkat tema ‘Warna-warni Pandawa’. Tema ini menggambarkan segenap geliat usaha-usaha di badan usaha milik Desa Adat Kutuh yang menghusung konsep Social Base Development. “Kami selalu bergerak melibatkan masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ucapnya.
Pandawa Festival, sambung dia, juga merupakan ajang promosi dan pemberdayaan masyarakat lokal, baik di bidang seni budaya maupun UMKM. “Festival ini terselenggara atas kerja sama pemerintah desa dan desa adat, yang memberi kepercayaan kepada BUMDA Kutuh selaku pengelola,” sambungnya.
Berbagai kegiatan terangkai dalam gelarannya. Termasuk di antaranya kegiatan peduli lingkungan, berupa aksi bersih pantai. Di samping itu, juga dilaksanakan workshop tentang penanggulangan bencana alam dan tsunami. “Sebagai salah satu kegiatan olahraga, untuk menunjang kesehatan, kami juga menyelenggarakan kegiatan sepeda santai. Rutenya, adalah dari area parkir Gunung Payung Cultural Park menuju tebing Tanah Barak dengan melintasi area Pantai Pandawa,” lanjutnya.
Berbagai perlombaan mengisi libur sekolah juga dilaksanakan, seperti lomba menggambar dan mewarnai serta fashion show. Bukan hanya itu, juga diselenggarakan lomba mancing dengan berbagai kriteria. “Dalam menyambut tahun 2025, bersamaan perayaan ulang tahun ke-10 BUMDA Kutuh, kami akan menampilkan hiburan dari artis Pop Bali dan penyalaan kembang api,” ungkapnya.
Untuk melaksanakan berbagai rangkaian tersebut, katanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,4 milyar. Dengan target kunjungan total sebanyak 110.000 orang dalam 8 hari. “Kami menyadari masih ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan festival ini. Ini disebabkan oleh keterbatasan kami,” pungkasnya.
Mewakili Pj Gubernur Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menyambut baik pelaksanaan Pandawa Festival XIII. Apalagi diketahui, itu terlaksana atas kombinasi harmonis antara desa adat dan dinas. “Ini jarang terjadi di desa-desa lain. Sering kali saya dengar antara desa adat dan dinasnya puik (tidak cocok),” sebutnya. (adi)