GIANYAR – Jelang akhir Desember 2024 ini cuaca di Bali dan Gianyar khususnya memburuk. Selain hujan lebat juga disertai angin kencang sehingga berpotensi terjadi bencana. Sejumlah wisata air di Gianyar pun memberlakukan buka tutup. Salah satunya objek wisata Air Terjun Tegenungan.
Perbekel Desa Kemenuh Dewa Neka, Rabu (18/12) mengatakan, khusus di obyek wisata Desa Tegenungan dilakukan buka tutup. “Bila hujan disertai angin kencang, obyek wisata ditutup dan seluruh wisatawan yang ada di lokasi diminta kembali atau menuju tempat aman,” jelas Dewa Neka.
Setiap obyek wisata ada petugas informasi yang memberitahu kondisi terkini dari obyek wisata. Dikatakan juga, berkait pohon besar dan kondisi lahan, setiap paginya selalu dipantau. “Di Air terjun Tegenungan ada tiga petugas pemantau yang bekerja sebelum obyek wisata dibuka dan memberi informasi ke manajemen terkait kondisi. Bila aman, obyek wisata dibuka bila cuaca buruk, langsung ditutup,” jelasnya.
Obyek Wisata Tegenungan saat ini dalam musim low sesion kunjungan wisatawan rata-rata sebanyak 1.000 orang per hari. Sedangkan disaat hight sesion kunjungan bisa mencapai 2.000 orang perhari.
Hal yang sama juga berlaku pada obyek wisata lain di desanya. Seperti Obyek Wisata Monkey River, Umanyar Waterfall dan Patirtan Ki Pasung Grigis. Dimana obyek wisata ini semuanya dikelilingi pohon besar dan lokasinya di sungai yang sewaktu-waktu bisa terjadi bencana. “Sampai saat ini, wisatawan menuruti imbauan dari bagian informasi, sehingga kami bisa menjamin keamanan wisatawan yang berkunjung,” tambahnya.
Selain menugaskan pemantau, juga ditugaskan Satgas, tukang kebun. Sedangkan peralatan evaluasi wisatawan sudah disiapkan tali dan peralatan lain, sebagai standar minimal peralatan untuk evakuasi wisatawan bila kecelakaan saat berkunjung. “Sampai saat ini astungkara aman dan tidak terjadi kecelakaan, semoga tidak terjadi lagi di Gianyar,,” harapnya.
Sementara di Objek Wisata Hidden Canyon, Beji Guwang sementara di tutup. Sebab objek wisata yang menjadi sungai sebagai objek utamanya. Selama hujan mengguyur objek wisata tersebut tidak dibuka. Pantauan dilapangan sejumlah wisatawan bermotor yang hendak menikmati tracking di sungai pun harus putar balik. (jay)