
BULELENG – Wakil Bupati (Wabup) Buleleng Gede Supriatna membuka kegiatan Musyawarah Cabang Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Muscab-Gapensi) Kabupaten Buleleng ke-X tahun 2025.
Selain mengapresiasi Muscab sebagai wahana evaluasi dan penyegaran organisasi, pada momentum tersebut juga ditekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi serta komitmen Pemkab Buleleng dalam mendorong pengusaha jasa konstruksi yang ada di Kabupaten Buleleng agar lebih eksis.
“Melihat kondisi teman-teman pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng saat ini yang kurang bagus, seperti tidak ada satupun pengusaha Gapensi Buleleng yang besar di Bali dan ini perlu kita diskusikan untuk mendapat solusi,” ungkap Wabup Supriatna usai membuka Muscab X DPC Gapensi Buleleng di Lovina Haven Boutique Resort, Senin (17/3/2025).
Wabup Supriatna menandaskan, selain peningkatan kapasitas serta beradaptasi dengan sistem pengadaan barang dan jasa nasional berbasis digital, para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng khususnya yang tergabung dalam wadag Gapensi juga diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan koordinasi.
“Hal ini tentu menjadi tantangan kita, baik pemerintah maupun teman-teman di Gapensi sehingga pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng kedepan bisa bersaing, tampil menjadi pengusaha konstruksi besar di Bali,” tegasnya.
Dari sisi pemerintah, Wabup Supriatna menyatakan berusaha memberikan ruang bagi pengusaha jasa konstruksi sehingga iklim usaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng bisa menjadi lebih baik.
“Secara mandatori spending sebenarnya anggaran infrastruktur cukup besar mencapai 40 %, kita berharap tahun 2027 nanti bisa terpenuhi, sehingga dapat membuka peluang bagi pengusaha jasa konstruksi di Buleleng untuk lebih eksis dan berkembang,” tandasnya.
Senada dengan Wabup Buleleng, Ketua DPC Gapensi Buleleng Nyoman Wandira Adi mengapresiasi kehadiran Wabup Supriatna tidak hanya sebagai sebuah kehormatan, tapi juga motivasi bagi anggota Gapensi Buleleng untuk bisa lebih maju dan eksis dalam pembangunan di Kabupaten Buleleng.
“Kami mengapresiasi pemerintah daerah, dalam hal ini bapak Wakil Bupati bersedia langsung hadir membuka Muscab X Gapensi Buleleng. Kami rasa sudah mulai peka, karena beberapa periode sebelumnya sering kami sampaikan, berkeinginan ada pengusaha nasional yang lahir dan berkembang di Buleleng. Kalau dulu ada, namun setelah besar justru pindah ke Denpasar karena lebih berpeluang dapat pekerjaan besar di Denpasar,” ungkapnya.
Dari hasil pencermatan, selain potensi sumber daya alam (SDA) yang terbatas, persoalan yang membuat sulitnya pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng berkembang adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Wandira Adi mengajak dan mengimbau pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Buleleng untuk instrospeksi serta menyatukan visi sebagai pengusaha dibidang jasa konstruksi, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tapi juga mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Semangat, jiwa petarung orang Buleleng,patut diapresiasi. Kadang, semangatnya bertarung sehingga menimbulkan pertarungan yang tidak sehat, ujung-ujungnya pekerjaan dapat namun tidak memperoleh keuntungan. Astungkara, permasalahan yang sering kami tekankan pada kawan-kawan di Gapensi agar dalam berusaha, tolong dikaji tujuan daripada kita berusaha, yakni mencari keuntungan, jangan sekedar mendapat proyek, tau-tahunya setelah proyeknya didapat kepalanya sakit karena tidak mendapatkan keuntungan,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan jumlah anggota sebanyak 41 pengusaha jasa konstruksi di Buleleng iklim persaingan akan lebih profesional serta sehat dan tidak ada pengusaha jasa konstruksi yang jatuh bangun.
“Dengan komitmen bersama, kita berharap peluang mandatori spending dan satu pulau satu tata kelola, dapat di tangkap seluruh pengusaha jasa konstruksi untuk bisa berkembang,” pungkasnya. (kar/jon)