
DENPASAR – Kampung Kuliner yang digadang-gadang akan menjadi destinasi baru di Kawasan Pulau Serangan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda beroperasi. Setelah tuntas secara fisik pada Desember 2024, bangunan berupa kios diserahkan oleh Dinas Pariwisata Kota Denpasar kepada pihak desa adat, pada 3 Maret 2025 lalu.
Kampung kuliner tersebut digarap mulai 14 Juni 2024 hingga 10 Desember 2024, menelan anggaran Rp 5, 2 miliar, setelah hasil lelang dari dana Rp 6,7 miliar yang didapat dari pusat yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) .Sebanyak 52 kios diperuntukan untuk para pedagang UMKM yang ada di Kawasan Desa Serangan, rencanya sebagian besar para pedagang UMKM bergerak menjual ikan bakar dan aneka ragam kuliner lainya.
Kepada Dinas Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Riyastiti saat dihubungi, Rabu (11/3/2025) membenarkan progress kampung kuliner yang ada di wilayah Lapangan Bulit, Desa Serangan itu secara resmi sudah diserahkan kepada desa adat. “ Awalnya sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Desa Adat Serangan, pemerintah Kota Denpasar mengajukan usulan tersebut ke pusat akhirnya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dianggarkan untuk pengembangan destinasi Serangan, salah satunya adalah pengembangan Kampung Kuliner,” ungkap Riyastiti.
Sedangkan soal belum adanya penempatan oleh pihak UMKM, menurut Riyastini, pengelolaan nantinya akan dilakukan pihak desa adat, melalui badan pengelola dibawah naungan Desa Adat yang akan merealisasikan penempatan pedagang di Kampung Kuliner. Bulan ini direncanakan mengadakan pertemuan dengan bendesa adat terkait langkah-langkah yang akan diambil oleh desa adat. ” Rencananya bulan ini, kami akan melakukan pertemuan dengan para pedagang dan pihak pengelola dalam hal ini desa adat,” terangnya.
Sementara itu, terkait bangunan yang belum sesui dengan bestek, Riyastiti mengklaim dalam proses pembangunan telah sesui dengan menu yang ada di DAK . “ Spek pembangunan Kampung Kuliner telah sesuai dengan menu yang ada di DAK,” tandasnya.
Untuk diketahui, Serangan akan menjadi destinasi wisata dengan factor pendukung berupa ragam sajian kuliner yang memenuhi standar internasional. Sebelum menempatkan para pedagang, dinas pariwisata juga melakukan kegiatan edukasi kepada para pedagang dengan memberikan pelatihan khusus tentang memasak ikan. Mereka mendapatkan pelatihan dari para pakar, pendidik sekolah pariwisata selama beberapa hari. (sur)