
TABANAN – Menjelang bulan puasa bulan Ramadhan dan Hari Raya Nyepi, Polres Tabanan menggelar pasar murah di terminal transit Pasar Tabanan, Selasa (25/2/2025). Dalam pasar murah yang dibuka Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma, menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Beberapa kebutuhan pokok yang dijual dalam acara pasar murah tersebut yakni telur ayam 1 krat, Rp 48.000, Gula pasir Kita 1 Kg, Rp 15.000, Minyak goreng Risky 1 botol, Rp 14.000, Minyak goreng Kita 1 Liter, Rp 15.000, Beras Putri Dewata 5 Kg, Rp 60.000, Beras Punokawan 5 Kg, Rp. 60.000, Beras Putri Premium 5 Kg, Rp 74.500, Bawang putih lokal 1 kg, Rp 35.000 dan Gas Elpiji 3 Kg, Rp 18.000 per tabung. Pembeli wajib bawa KTP.
Kegiatan pasar murah kebutuhan pokok tersebut langsung diserbu, masyarakat yang kebetulan berbelanja ke pasar Tabanan. Pasalnya harga yang ditawarkan sangat terjangkau masyarakat. Dalam waktu 45 menit semua nya ludes terjual.
“Harapannya, dengan kegiatan pasar murah ini dapat meringankan beban masyarakat menjelang Bulan Puasa dan Hari Raya Nyepi,” kata Kapolres Chandra CK.
Menanggapi antusiasme tersebut, Polres Tabanan berencana menggelar pasar murah kembali pada 26 Maret 2025 di Jalan Thamrin, Kediri, sekaligus membagikan takjil gratis.
“Kami akan gelar kembali kegiatan serupa di Kediri,” sebutnya.
Sementara itu menjelang bulan puasa dan Hari Raya Nyepi, pihak Polres juga ikut memantau ketersedian dan harga bahan kebutuhan pokok. Kapolres Tabanan mewanti-wanti para pedagang agar tidak menaikkan harga seenaknya.
Pedagang yang menjual bahan pokok di atas harga eceran tertinggi (HET) di Kabupaten Tabanan akan dikenakan sanksi. Pihaknya akan memberikan teguran hingga hukuman bagi mereka yang menaikkan harga sembako secara tidak wajar menjelang Ramadhan dan Hari Raya Nyepi.
“Sanksi administratif akan diberikan jika ada pedagang yang melanggar dengan menjual barang di atas HET,” tegas AKBP Chandra CK.
Selain pencabutan izin usaha, pedagang yang terbukti melakukan pelanggaran lanjut kata AKBP Chandra dapat dijerat dengan hukuman hingga lima tahun penjara. Pihak kepolisian juga mengingatkan, situasi menjelang hari besar keagamaan sering dimanfaatkan oknum pedagang untuk menaikkan harga secara sepihak, terutama untuk barang yang mulai langka di pasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, Ni Made Murjani, menyatakan, pihaknya rutin memantau harga sembako di pasar sebanyak tiga kali dalam seminggu. Pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi praktik penimbunan dan permainan harga oleh tengkulak.
“Jika kenaikan harga karena faktor cuaca, kami akan mencari solusi lain. Namun, jika ada permainan harga atau penimbunan, kami bersama Polres Tabanan akan melakukan tindakan tegas,” pungkasnya. (jon)