
GIANYAR – Badan Kehormatan (BK) memanggil anggota DPRD Gianyar, I Nyoman Kandel untuk dimintai klarifikasi adanya pengaduan masyarakat terkait masalah gadai mobil dan sertifikat.
I Nyoman Kandel datang bersama Ketua Fraksi PDIP, Ni Made Ratnadi. Pertemuan dipimpin Ketua BK DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra didampingi anggotanya, I Nyoman Gede Sudarta.
“Kami memanggil saudara Nyoman Kandel untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran tatib hingga sumpah dan janjinya sebagai anggota DPRD Gianyar. Ini penting bagi kami untuk menjaga marwah lembaga dewan,” tegasnya.
Dari klarifikasi ini, pihaknya akan melakukan rapat BK dan hasilnya akan direkomendasikan ke Ketua DPRD Gianyar untuk mengeluarkan keputusan.
“Yang jelas kami akan melakukan tindakan jika ada anggota yang nyeleneh, terlebih mengarah ke perbuatan melawan ataupun melanggar hukum,” ujarnya.
Sementara, Ni Made Ratnadi menyampaikan, jika klarifikasi anggota fraksinya itu sangat penting untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat.
Sebagai anggota BK DPRD Gianyar tentunya kami sepakat untuk memproses masalah ini.
“Kami sangat prihatin ada masalah ini karena itu BK tentunya akan bersikap. Sebagai Ketua Fraksi, saya juga akan menyampaikan laporan ke Partai untuk disikapi secara internal,” tegas Srikandi PDIP Gianyar ini.
Sementara warga yang mengaku menjadi korban juga dipertemukan dengan Nyoman Kandel. Ia pun menyatakan akan menyelasaikan masalah itu dengan pengembalian uang secara bertahap.
Kepada awak media, Nyoman Kandel mengakui terbelit sejumlah masalah terkait penyewaan mobil yang kemudian digadaikan.
Hal itu dilakukan karena awalnya pihak rent car bertujuan membantu dirinya yang membutuhkan uang untuk menutupi biaya pembebasan sejumlah lahan di Payangan, Gianyar.
“Pihak rent car sejak awal menyebut akan tutup mata dan tutup telinga. Namun, nyatanya pemilik mobil melakukan penarikan. Saya sudah beritikad baik dengan membuat surat pengakuan utang. Dalam beberapa bulan ke depan saya akan lunasi,” janjinya.
Kenapa membutuhkan uang miliaran ?, Kandel mengaku membebaskan sejumlah lahan di Payangan atas permintaan pihak investor di Jakarta.
Dirinya menggandeng sejumlah rekanan untuk tambahan modal dalam memenuhi deposit atas pembebasan lahan tersebut. Namun, setelah lahan siap dibebaskan, pihak investor justru mengundur pembayaran. Sementara rekannya minta modalnya dikembalikan.
“Dengan memanfaatkan mobil-mobil inilah saya kembalikan uang rekanan itu. Kini masalah dengan mobil sewaan ini akan saya pertanggujawabkan. Mudah-mudah pembayaran lahan oleh investor yang sempat ditunda segera cair,” harapnya. (jay)