
GIANYAR – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati angkat bicara terkait maraknya warga membuang sampah di pinggir jalan tanpa terpilah.
“Memang ini tantangan DLH dalam menerapkan pemilahan sampah di sumber dan pengangkutan sampah berjadwal. Kalau skala rumah tangga, pemilahan sudah dilakukan sejak dari rumah dan pengumpulan serta pengangkutan sudah sesuai jadwal,” ujarnya Kamis (20/2).
Diakuinya, pekerjaan rumah DLH yakni pengawasan terhadap oknum warga yang membuang sampah tercampur dipinggir jalan atau TPS liar.
“Yang masih menjadi pekerjaan rumah DLH adalah pengawasan terhadap orang yang membawa bungkusan sampah tercampur, pakai sepeda motor kemudian bungkusan tersebut dibuang sembarangan di tepi jalan, terkadang membuangnya setelah angkutan sampah lewat, sehingga tidak terangkut dan terlihat menumpuk,” jelasnya.
Mengatasi hal itu, pihaknya mengintensifkan dan menambaj waktu kerja tukang sapu dan petugas angkut. “Kami juga menugaskan satgas kebersihan untuk melakukan pengawasan dan sidak-sidak, terhadap orang yang membuang sampah sembarangan, dibantu Satpol PP Gianyar,” ujarnya.
Terhadap sampah yang terlanjur menumpuk di tepi jalan, pihaknya akan upayakan pemilahan dan pengangkutan oleh petugas penyapuan dan pengangkutan.
“Kami sadari, merubah prilaku tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu waktu, dan DLH akan tetap melakukan edukasi kepada warga,” ujarnya.
Mirna menegaskan, jika tidak dilakukan pemilahan pihaknya akan berurusan dengan hukum. Sebab pihaknya sudah mendapatkan teguran dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jika DLH tidak konsistem mengajak warga memilah dan tetep menerapkan pola Kumpul-Angkut-Buang, maka kondisi TPA yang sudah overload akan semakin parah, dan kami sudah ditegur oleh Kemen LHK dengan ancaman sanksi pidana, dan yg lebih parah TPA kita akan ditutup paksa oleh kementerian LH . Program Gianyar memilah inilah, solusi untuk masyarakat mau mengurangi dan memilah sampah sejak dari rumah, dan menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA,” tandas birokrat asal Bitera ini. (jay)