
JAKARTA – Pelantikan kepala daerah serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025), menjadi kado istimewa untuk Karangasem. Selain karena I Gusti Putu Parwata didaulat mewakili agama Hindu untuk melakukan penandatanganan berita acara pelantikan dan penyematan pin tanda pangkat, Bupati Karangasem periode 2025-2030 itu. mendapatkan pesan istimewa dari presiden saat dilantik.
“Tadi usai saya disemati pin dan tanda pangkat Bapak Presiden berpesan agar kami (saya bersama Guru Pandu) fokus bekerja untuk rakyat,” ujar I Gusti Putu Parwata dikonfirmasi melalui sambungan telepon usai menjalani pelantikan, siang, kemarin.
Sekadar diketahui, pelantikan kepala daerah serentak melibatkan 961 orang kepala daerah, mulai bupati/ wakil bupati, wali kota/wakil wali kota, termasuk gubernur/wakil Gubernur.
Selain Gus Par, lima kepala daerah yang mewakili agama lain, yakni, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal ( ewakili agama Islam), Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda (agama Katolik), Wali Kota Singkawang, Tjhau Chui Mie (mewakili Agama Budha), Wali Kota Manado, Andrei Angouw (agama Konghucu) dan Bupati Merauke, Yoseph P Gebze (agama Kristen Protestan) .
Mendapatkan kesempatan naik di mimbar terhormat tersebut, Gus Par demikian putra pertama I Gusti Made Tusan itu disapa, tidak bisa melepaskan momen bahagia yang memiliki nilai sejarah bagi pemimpin baru Karangasem dalam memimpin lima tahun ke depan. ”Ya lega dan bahagia. Akhirnya momen yang dinanti sudah dilalui,” ujar Gus Par.
Tapi, yang menjadi momen menegangkan sekaligus membahagiakan bagi Gus Par, ketika dirinya ditunjuk dadakan menjadi mewakili kepala daerah yang beragama Hindu, untuk melakukan penandatanganan berita acara pelantikan dan penyematan lencana bersama lima bupati lainnya.
”Ini benar-benar diluar prediksi. Saya ditunjuk dadakan. Penerimaan pangkat dan penandatanganan langsung di hadapan Bapak Presiden. Grogi sudah pasti. Tapi itu momen bersejarah buat saya,” ucapnya.
Berangkat dari hotel tempatnya menginap, tak terbesit sama sekali oleh Gus Par untuk berhadapan langsung dengan Presiden Prabowo. Dalam pelantikan itu, Gus Par diberikan pesan agar bekerja dengan baik.
Pesan dari Prabowo pun disambut positif Gus Par. Ini sekaligus menjadi sinyal untuk menjadi perhatian pusat kepada Kabupaten Karangasem di bawah kepemimpinan Gus Par-Pandu. ”Astungkara ini menjadi sinyal bagus bagi Karangasem ke depan untuk lebih maju. Kami siap mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab. Fokus utama kami adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur, memperkuat sektor ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangasem,” imbuh Gus Par.
Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, menambahkan,bahwa kepemimpinan mereka akan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik, inovasi daerah, serta penguatan sektor budaya dan pariwisata.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta yang turut mendampingi, menyatakan dirinya beserta Jajaran Pemerintah Kabupaten Karangasem siap mendukung terwujudnya visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pembangunan demi kemajuan daerah. Usai dilantik, Gus Par dan kepala daerah lainnya akan menjalani pembekalan pelatihan kepemimpinan yang akan dilakukan di Lembah Tidar, Magelang-Jawa Tengah.
Konsolidasi Tim Pemenangan
Sementara itu, di tengah kemeriahan suasana pelantikan kepala daerah di Istana Negara, di Karangasem I Gusti Made Tusan (ayah kandung Gus Par), menggelar konsolidasi dengan Tim Pemenangan paket GP, mulai korcam hingga tim pemenangan tingkat kabupaten.
Pertemuan sore hari yang berlangsung sangat sederhana itu, Gusti Tusan meminta agar tim pemenangan ikut mengawal Gus Par-Pandu dalam memimpin Karangasem selama 5 tahun kedepan. “Mari bersama-sama membantu program yang dijalankan Gus Par dan Guru Pandu, untuk kemajuan Karangasem yang lebih baik,” tandas pengusaha gaek yang juga pendiri relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT) di Karangasem itu. (wat)