
DENPASAR – KONI Bali mengapresiasi proyekasi Pemprov Bali soal penataan sarana dan pra sarana olahraga utamanya GOR Ngurah Rai dan Lila Buana Denpasar.
Penataan tersebut sangat diperlukan lantaran kondisinya saat ini kurang maksimal, dalam menghelat berbagai even nasional maupun internasional. Diharapkan dengan penataan ini bisa menjadikan area itu menjadi kawasan sport center yang lebih modern ke depannya.
Menurut Ketua Umum KONI Bali, IGN Oka Darmawan, pihaknya mengapresiasi proyeksi seluruh kawasan GOR Ngurah Rai yang memiliki luasan 6 hektar. Diakuianya, proyeksi penataan itu memang melewati beberapa rangkaian.
Yang mana, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali yang membidangi olahraga melakukan pengecekan kondisi semua fasilitas olahraga di dalam kawasan.
“Setelah melakukan pengecekan menyeluruh, baru lah anggota dewan ini melaksanakan kunker ke Disdikpora. Artinya ini sudah ada rangkaian yang bagus dalam perencanaan ini,” tutur Oka Darmawan di KONI Bali, Rabu (19/2/2025).
Disebutkannya, jika anggota komisi IV yang datang melakukan pengecekan itu sudah paham kondisi di lapangan dan melakukan komunikasi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga.
Oka Darmawan yang notabene mantan Kadispora Badung ini berharap bisa segera ditindaklanjuti untuk memperbaiki semua fasilitasi di dalam kawasan.
“Harapannya ini segera terlaksana. Karena dari diskusi yang dilakukan dengan anggota komisi IV itu, rencana pembangunan bukan hanya setahun, tapi multi years,” rincinya.
Bersama proyeksi penataan itu, diharapkannya mampu menjadi sport center modern ke depannya. Pasalnya, akan banyak venue-venue cabor yang dibangun di dalam kawasan.
Meski demikian, dirinya enggan mendahului pemerintah, karena untuk perencanaan dan pembangunan menjadi kewenangan Disdikpora Bali. Tentunya, dalam penataan itu tidak terlepas dari berbagai aspek, termasuk nilai sejarah dari GOR yang ada di tengah Kota Denpasar ini.
“Luas lahannya sangat representative untuk bangun berbagai venue. Sehingga bisa digunakan dengan baik oleh cabor dan masyarakat nantinya. Ya, bisa dibilang sport center,” paparnya.
Menyoal akan ada gedung yang akan di hilangkan atau ditambahkan, Oka Darmawan menyebutkan itu menjadi kewenangan dari pemerintah nantinya.
Karena, pembangunan disesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pembangunan di dalam kawasan itu tentunya sudah melewati berbagai evaluasi dan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan KONI Bali.
“Berbagai masukan dari expert sangat di butuhkan. Ya, apa yang di bangun, semuanya melakui kajian akan kebutuhan,” tandasnya. (ari/jon)