DENPASAR – Meski sampai saat ini musim hujan masih terus mengguyur Bali, namun hal itu diprediksi tak akan mengganggu Kejuaraan Dunia Panjat Tebing yang digelar di Badung, Bali pada 2-4 Mei 2025 nanti.
Even yang dihelat International Federation of Sport Climbing (IFSC) atau organisasi olahraga panjat tebing dunia itu juga masih belum ditentukan meski ada tiga tempat pertandingan sebagai venue nantinya.
Diakui Ketua Umum Prngprov FPTI Bali, I Putu Yudi Atmika tiga venue pertandingan yang menjadi alternatif tak lain yakni Peninsula di kawasan BTDC Badung dan GWK juga di Badung. Satu lagi di Lapangan Renon yang juga memiliki pemandangan bagus sekarang ini.
“Kalau faktor cuaca seperti hujan tidak ada masalah bisa kita siasati pastinya tetap di Bali. Kini tinggal menunggu kepastiannya akan digelar di venue mana dari 3 venue yang kami ajukan tersebut. Kalau soal venue itu keputusan IFSC dan kami hanya sifatnya menunggu saja,” kata Yudi Atmika, Rabu (19/2/2025).
Lantas jika cuaca hujan apakah tidak pengaruh terhadap licinnya jalur panjat tebing untuk pertandingan ? Mantan pengurus KONI Bali itu mengaku justru hal itu menjadi tantangan tersendiri.
“Saya rasa para peserta nantinya apalagi atlet panjat tebing dunia pastinya sudah tahu pasti kondisi jalur jika hujan dan cara mengantisipasinya. Mereka atlet panjat tebing dunia yang sudah profesional dengan semua itu,” tegas Yudi Atmika.
Dirinya juga tak memungkiri jika nanti atlet panjat tebing Indonesia yang ambil bagian akan mendapat tantangan tersendiri termasuk atlet Pelatnas dari Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi.
“Memang Desak Rita merupakan salah seorang atlet panjat tebing andalan Indonesia dari Bali. Desak juga levelnya memang sudah dunia karena pengalamnnya di even internasional sudah sangat panjang. Hanya kami belum bisa memprediksi bakal tembus di berapa besar nantinya, tapi setidaknya target ya tembus tiga besarlah di even dunia itu,” demikian Yudi Atmika. (ari/jon)
