
DENPASAR – Konsul-Jenderal (Konjen) Australia di Bali, Jo Stevens, melanjutkan rangkaian kunjungannya ke lembaga-lembaga pendidikan di Bali dengan mengunjungi Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Dalam kunjungan pada Rabu (19/2/2025), Konjen Stevens bertemu dengan Rektor ISI Bali, Prof. I Wayan ‘Kun’ Adnyana.
Bersama-sama, mereka membahas kerja sama pendidikan yang sedang berlangsung antara Australia dan Indonesia, khususnya di sektor kreatif. Konsul-Jenderal Stevens menyoroti hubungan antarmasyarakat yang kuat antara Australia dan Indonesia serta kolaborasi yang erat di bidang seni, seperti melalui Australia Indonesia Institute, New Colombo Plan, dan program lainnya.
“Australia dan Indonesia, khususnya Bali, memiliki industri kreatif yang dinamis dan terdapat potensi besar untuk kerja sama yang erat antara kedua negara kita dalam sektor ini,” kata Konsul-Jenderal Stevens. Konsul-Jenderal menyampaikan bahwa Australia memiliki program beasiswa luar negeri terlama di Indonesia, yang telah mendukung puluhan ribu warga Indonesia untuk belajar di Australia.
Program Australia Awards Indonesia yang bergengsi menawarkan berbagai beasiswa, termasuk untuk program PhD, Magister, Magister split-site, dan kursus singkat. Pendaftaran untuk studi PhD dan Magister di Australia saat ini dibuka dan akan ditutup pada tanggal 30 April 2025.
“Hubungan pribadi antara Australia dan Indonesia merupakan inti dari hubungan bilateral kita. Dengan lebih dari 200.000 alumni Australia di Indonesia, Australia merupakan salah satu tujuan paling populer bagi mahasiswa Indonesia,” tambahnya.
Rektor, Prof. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan, merasa terhormat menerima kunjungan Konsul-Jenderal ini. “Kami ingin bekerja sama dengan Australia di sektor kreatif, termasuk dengan universitas-universitas Australia,” katanya. (dha)