
DENPASAR – Untuk pertama kalinya, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), Selasa (18/2/2025). Rakorda digelar untuk menyusun program kerja yang akan dilaksanakan selama tahun 2025. Rakorda dihadiri oleh pengurus SMSI Bali serta semua pengurus SMSI di setiap kabupaten/kota.
Dalam Rakorda ini, setiap kabupaten/kota sudah menyiapkan sejumlah program unggulan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025. Pengurus SMSI dari tiga kabupaten yang sudah dilantik, yakni Badung, Buleleng dan Tabanan bahkan sudah siap mengeksekusi program dalam waktu dekat ini.
Tak kalah dengan tiga kabupaten yang sudah dilantik, pengurus SMSI Kota Denpasar juga telah menyiapkan sejumlah program meski pelantikan pengurus secara resmi belum dilaksanakan, karena terkendala beberapa hal.
Dalam Rakorda, Ketua SMSI Kota Denpasar Igo Kleden menyampaikan pelantikan pengurus tentu menjadi program pertama yang akan dilaksanakan Maret mendatang. Sementara itu, program lain juga siap dilaksanakan, seperti talkshow, roadshow kemitraan dengan lembaga terkait, serta pengadaan kredit usaha bagi perusahaan media yang ada di bawah SMSI Kota Denpasar.
Rakorda SMSI Bali kali ini mengusung tema ‘Bergerak Bersama Majukan Media yang Mandiri’. Terkait tema ini, Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja atau yang akrab disapa Edo mengatakan Rakorda mendorong media online di Bali untuk lebih mandiri dan profesional dalam menghadapi tantangan industri digital. “Kita ingin media lebih mandiri, pelan-pelan naik kelas. Caranya? Kita dorong kerja sama dengan pihak eksternal agar lebih kuat,” ujar Edo.
Menurutnya, tantangan utama media online saat ini adalah pengelolaan manajemen yang belum profesional, sehingga sulit mencapai profit yang stabil. Oleh karena itu, SMSI mendorong media untuk bersatu dalam organisasi guna meningkatkan daya saing. “Kita harus bergerak bersama. Kalau sendiri-sendiri, kurang efektif. SMSI sebagai organisasi media online terbesar di Indonesia bisa menjadi wadah untuk memperkuat manajemen dan profitabilitas media,” lanjutnya.
Masih menurut Edo, hasil koordinasi dan komunikasi dengan SMSI Pusat, ternyata Bali adalah SMSI pertama di Indonesia yang menggelar Rakorda. Keputusan Rakorda SMSI Bali ini akan menjadi rujukan untuk seluruh provinsi di Indonesia.

Sosialisasi Cinta Rupiah
Rakorda SMSI Provinsi Bali dirangkaikan dengan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah, QRIS, Keamanan Digital dan Perlindungan Konsumen dengan menghadirkan Narasumber dari Bank Indonesia. Narasumber yang hadir diantaranya Analis Yunior Fungsi Perizinan Sistem Pembayaran dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Laksono Kurniadi, Analis Yunior Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan Bali Abdurrahman Zaki dan Administrator Perkasan Bank Indonesia Perwakilan Bali, Sri Arya Manik Bagus Subhaga.
Pada kesempatan tersebut, Analis Yunior Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan Bali Abdurrahman Zaki mengapresiasi acara Rakorda Bali dijadikan momentum mencerdaskan media terkait pentingnya literasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat guna meningkatkan ekonomi masyarakat Bali.
Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dilakukan, untuk mengenali ciri-ciri keaslian dan menjaga uang rupiah, agar bisa tetap berdiri kokoh di NKRI. “Pesan dari Bank Indonesia, kita harus mengangkat Cinta dan Paham Rupiah. Secara garis besar terdapat kata kunci dari masing-masing konsep Cinta, Bangga dan Paham Rupiah,” kata Bagus Subhaga. (dha)