
DENPASAR – Pemprov Bali melalui Disdikpora Bali mengguyur atlet peraih medali di PON 2024 lalu total Rp. 46 miliar dan atlet berprestasi pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo lalu. Bonus tersebut tak hanya untuk atlet namun juga untuk pelatih.
Bonus tersebut diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya disaksikan langsung oleh Ketua KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, KN Boy Jayawibawa, Ketua Pelatda, Agung Bagus Tri Candra Arka serta seluruh Ketua KONI se Bali dan Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga. Penyerahan secara simbolis itu dilakukan di Gedung Wisma Sabha Provinsi Bali, Denpasar, Senin (17/2/2025).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengapresiasi raihan kontingen Bali pada dua even nasional yang digelar pada September 2024 lalu. Saat PON 2024 silam, Bali gagal memenuhi target 45 medali emas dan hanya meraih 36 medali emas, 38 medali perak dan 60 medali perunggu.
Hasil itu membuat Bali menempati peringkat 7 atau turun 2 peringkat dari seebelumnya yakni di PON Papua 2021 silam dimana Bali menempati peringkat 5.
Sedangkan untuk kejuaraan multi event Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah, kontingen Bali berhasil memperoleh total 11 medali emas, 7 medali perak dan 15 medali perunggu. Kontingen Bali berhasil menduduki peringkat ke 12 dari 33 Provinsi se-Indonesia.
“Pemprov Bali mengapresiasi atas capaian para atlet yang meraih medali pada dua ajang bergengsi ini. Sebagai bentuk apresiasi, tentu pemerintah memberikan bonus kepada peraih medali emas, perak, perunggu dan juga kepada pelatih/ofisial,” tutur Sang Made Mahendra dalam sambutannya.
Diharapkannya, dengan diguyurnya penghargaan untuk atlet, pelatih dan ofisial di PON 2024 lalu dan pada Peparnas XVII di Solo, Jawa Tengah, dapat memberikan motivasi sehingga berjuang dan berlatih lebih keras untuk meningkatkan prestasinya pada event berikutnya.
Selain itu akan dapat memberikan motivasi kepada atlet yang lain agar kedepannya dapat tumbuh dan berkembang bibit-bibit baru atlet terbaik di Indonesia khususnya di Provinsi Bali.
“Capaian prestasi itu tidak bisa diraih dengan mudah. Ada proses, ada pengorbanan, ada perjuangan atau bahkan mereka latihan berdarah-darah. Kita patut memberikan apresiasi. Jadi kita berikan bonus sesuai raihan medali di ajang itu,” tegasnya.
Sedangkan Kadisdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa mengakui Pemprov Bali memberikan penghargaan berupa piagam dan uang sebagai bentuk apresiasi sekaligus untuk memotivasi atlet, pelatih dan ofisial yang berprestasi melalui dana APBD Provinsi Bali Tahun 2025 pada DPA Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali sebesar Rp. 51.965.000.000.
Dana tersebut untuk bonus kepada 391 orang dengan rincian pada PON Aceh dan Sumatera Utara yakni 217 orang atlet, 141 orang pelatih/official. Kemudian pada kejuaraan multi event Peparnas di Solo, Jawa Tengah sebanyak 22 orang atlet dan 11 orang pelatih/official.
“Total bonus Rp 51 miliar lebih. Pajak dibiayai/ ditanggung oleh pemerintah,” terangnya.
Sementara untuk rincian bonus itu, kata dia, untuk penghargaan kepada atlet, pelatih dan official PON sebesar Rp 46.000.000.000.
Untuk besaran bonus kepada atlet peraih emas kategori perorangan sebesar Rp 220.000.000, kategori ganda/pasangan Rp 170.000.000, kategori beregu 4 orang Rp 110.000.000 dan kategori beregu 10 orang atau lebih sebesar Rp 85.000.000.
Kemudian untuk medali perak kategori perorangan sebesar Rp 95.000.000, kategori ganda/pasangan Rp 85.000.000, kategori 3 orang Rp 65.000.000, dan kategori beregu 5 orang atau lebih Rp 45.000.000.
Sementara untuk peraih Perunggu kategori perorangan Rp 50.000.000, kategori ganda/pasangan Rp 40.000.000, kategori beregu 3 orang Rp 30.000.000 dan kategori beregu 5 orang atau lebuh Rp 20.000.000.
“Kami juga memberi apresiasi kepada pelatih peraih emas dari kisaran Rp 47.880.000 hingga Rp 220.000.000. Untuk perak diapresiasi dari kisaran Rp 24.867.000 hingga Rp 80.000.000. Sementara perunggu sebesar Rp 16.666.000 hingga Rp 50.000.000,” rincinya.
Sementara bonus peraih medali di event Peparnas terinci untuk medali emas kategori perorangan sebesar Rp 220.000.000, kategori beregu 4 orang Rp 108.000.000. Untuk peraih perak perorangan Rp 91.000.000 dan peraih perunggu sebesar Rp 47.500.000.
Bahkan, untuk pelatih peraih medali emas, perak dan perunggu juga diberikan apresiasi sebesar bonus yang diterima atlet. Diungkapkannya, kalau bonus yang diterima oleh atlet dan official pada PON dan Peparnas itu sudah sesuai dengan hitung-hitungan yang dikeluarkan oleh KONI Bali.
“Rincian ini sudah sesuai dengan hitung-hitungan yang dikeluarkan oleh KONI. Jadi, kami tinggal menyerahkan saja,” tutupnya. (ari/jon)