
GIANYAR – Kasus penipuan dialami I Wayan Eka Kencana, warga Banjar Melinggih, Kecamatan Payangan. Penipuan ini mengatasnamakan personel Kodim 1616/Gianyar.
Awalnya, I Wayan Eka Kencana menerima pesan WhatsApp dari Andrey Owen, yang mengaku anggota Kodim 1616/Gianyar dan memesan makanan dimsum 50 paket untuk kegiatan di Kodim 1616/Gianyar.
Lantaran telah diberikan DP, I Wayan Eka Kencana percaya dan mempersiapkan makanan Dimsum sesuai pesanan. Namun, Andrey tidak pernah muncul untuk mengambil pesanan dan membayar.
I Wayan Eka Kencana mulai curiga dan mencoba menghubungi Andrey, tapi tidak pernah dijawab.
Kerugian I Wayan Eka Kencana tidak berhenti di situ. Andrey juga memesan telur ikan Salmon dan menawarkan jasa rekanan yang menjual telur ikan salmon. I Wayan Eka Kencana percaya dan mengirimkan uang DP telur Salmon sebesar Rp56 juta ke rekening BRI.
Total kerugian yang dialami I Wayan Eka Kencana sekitar Rp57.750.000. Ia sangat terpukul dan merasa ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan personel Kodim 1616/Gianyar.
Kasus ini saat ini sedang dalam proses penyelidikan. I Wayan Eka Kencana berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan diadili.
Dandim 1616/Gianyar Letkol Cpn Gede Winasa membenarkan adanya kasus penipuan tersebut. Ia mengatakan, penipuan tidak hanya terjadi sekali. Bahkan dari tahun 2024 hingga 13 Februari 2025 terdapat 11 penipuan yang mengatasnamakan Kodim Gianyar.
“Penipuan ini memanfaatkan berbagai media sosial. Pelaku sering mengatasnamakan perusahaan besar dan mengaku dekat dengan pejabat kodim,” jelasnya.
Modus penipuan ini adalah menyasar UMKM dengan berpura-pura memesan makanan atau sejenisnya untuk acara di Kodim Gianyar. Melalui pancingan, pelaku mentransfer DP ke korban, sehingga korban percaya.
Kodim Gianyar telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah penipuan ini, seperti memberikan himbauan kepada masyarakat dan melakukan sosialisasi.
“Masyarakat harus waspada dan hati-hati, agar tidak cepat percaya. Kami juga telah kordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” ujar Letkol Cpn Gede Winasa. (jay)