![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2025/02/Kepastian-venue-pertandingan-masih-menunggu-keputusan-PP-FPTI.-ist.jpg?fit=800%2C533&ssl=1)
DENPASAR – Jika sebelumnya kabarnya Kejuaraan Dunia Panjat Tebing yang digelar pada 2 – 4 Mei 2025 dan rencananya dilangsungkan di GWK Badung, nampaknya hal ini belum fix.
Pasalnya even yang digelar oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC) atau organisasi olahraga dunia panjat tebing kini masih diperjuangkan PP FPTI untuk tetap bisa digelar di Peninsula kawasan BTDC Nusa Dua, Bali.
Sebelumnya dikabarkan kalau venue pertandingan Kejuaraan Dunia yang mempertandingkan nomor Lead dan Speed itu rencananya digeser ke GWK Badung, karena di Peninsula bersamaan dengan adanya even Miss Universe.
“Kami dapat informasi dari PP FPTI jika pergeseran venue pertandingan di GWK itu belum fix atau belum pasti. Pihak PP FPTI masih memperjuangkan agar venue pertandingan tetap bisa digelar di Peninsula. Kami juga masih menunggu informasi lanjutan soal pastinya venue pertandingan nantinya,” kata Binpres PP FPTI Bali asal Bali, Suhardi Eka Prasetya saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).
Seperti diutarakan sebelumnya, venue pertandingan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing tersebut jika digelar di GWK Badung, kendalanya terdapat pada akses masuk dan tiket pertandingan saja.
“Jadi kalau PP FPTI masih berjuang agar tetap di Peninsula pastinya ada pertimbangan tersendiri. Kami hanya mengikuti saja nantinya apa yang menjadi keputusan PP FPTI. Jadi kita tunggu saja kepastian soal venue pertandingan pastinya dimana akan digelar,” tegas Suhardi.
Terlepas dari itu semuanya, pria yang bekerja sebagai ASN di Didikpora Bali tersebut juga mengungkapkan jika Pengprov FPTI juga akan menggelar pelatihan wasit dan juri untuk level daerah Bali namun tak menutup dengan adanya peserta dari luar Bali untuk ikut pelatihan tersebut.
“Kalau pelatihan wasit dan juri panjat tebing akan digelar di Denpasar pada 13 – 16 Februari 2025. Untuk pelatihan praktek di lapangan akan menggunakan lintasan panjat tebing di kawasan Lapangan Kompyang Sujana Denpasar. Dan semua peserta sebelum mengikuti pelatihan akan tetap di tes dulu pengetahuannya. Jika gagal ya tidak bisa mengikuti pelatihan itu,” terang Suhardi.
Dirinya juga menguraikan untuk target peserta masksimal 30 wasit dan juri. Bahkan ada peserta dari Bali yang ikut pelatihan C2 itu seperti dari Kalimantan, NTB dan medan sekitar 8 orang. Instruktur disebutkannya datang dari PP FPTI dan dibantu instruktur dari Pengprov FPTI Bali.
“Setelah pelatihan wasit dan juri nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan pelatih panjat tebing pada 25 – 28 Februari 2028. Semuanya sama dengan untuk pelatihan wasit dan juri. Ini bagus untuk menambah wawasan pelatih panjat tebing dari Bali,” tutup Suhardi. (ari/jon)