BADUNG – Setelah sempat tertunda, serah terima Reservoir Labuan Sait akhirnya terlaksana pada Kamis (30/1). Reservoir yang memanfaatkan lahan milik desa adat itu dibangun untuk menjaga keandalan distribusi air bersih ke masyarakat Desa Pecatu, khususnya wilayah Labuan Sait.
“Tujuan utamanya menjaga keandalan aliran kita,” ungkap Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mangutama Kabupaten Badung, I Made Suarsa. Reservoir tersebut, kata dia, memiliki kapasitas 3 ribu m3. Yang mana untuk 1 m3 itu, diklaim mampu memenuhi kebutuhan masyarakat 80 KK.
Proses pembangunannya sudah berlangsung sejak Agustus 2024 lalu. Dengan masa pengerjaan selama 4 bulan, serah terima awalnya rencana dilakukan pada Desember 2024. Namun lantaran terdampak force majeure berupa kecelakaan lalu lintas, proses tersebut akhirnya tertunda. “Harusnya tanggal 30 Desember, tapi akhirnya tanggal 30 Januari,” sambungnya.
Namun demikian, kini reservoir tersebut dipastikan sudah rampung dan dapat dioperasikan. “Reservoir ini beroperasi 24 jam,” ucapnya. Diakui dia, reservoir tidak serta merta dapat membuat distribusi air menjadi lancar. Reservoir, hanya merupakan salah satu langkah di hilir, untuk menjaga keandalan suplai air.
Karenanya, Perumdam Badung juga menyentuh sejumlah hal lainnya. Termasuk yang ada di hulu, seperti peningkatan kapasitas produksi di Estuary. “Jadi sekarang belum ada tambahan suplai air. Sekarang masih berproses kerjasamanya. Mudah-mudahan pertengahan tahun ini sudah selesai, sehingga pelayanan lebih maksimal,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, setelah di Labuan Sait, pihaknya juga berencana membangun hal serupa di wilayah Uluwatu. Dan hal tersebut dipastikan sudah mulai berproses pada tahun ini. “Sementara di hilir itu cukup untuk membuat keandalannya terjaga. Sekarang kita fokus dahulu ke hulu yang biayanya lebih besar. Yaitu kerja sama pipa bawah laut, yang akan pertama kita eksekusi. Karena kalau itu tidak ada, percuma. Apa yang kita bangun di selatan, akan tetap seperti ini,” pungkasnya. (adi,dha)