DENPASAR – Memiliki peluang besar untuk Kejuaraan Bulutangkis bertitel Asia Junior Championship (AJC) yang rencananya digelar akhir Juli 2025 mendatang, Pengprov PBSI Bali menyodorkan 2 Gedung Olahraga (GOR) Bulutangkis yang ada di Bali.
Dua GOR tersebut akan disodorkan berbarengan dengan proposal pengajuan AJC digelar di Bali.
Dua GOR yang telah disurvey Pengprov PBSI Bali dengan komando Ketua Umum Wayan Winurjaya, Binpres Gede Suadnyana, Bagian perlengkapan Made Suandhi dan utusan dari Universitas Undiksha Singaraja yang juga bendahara PBSI Bali, Ari itu yakni GOR Tenis indoor Jineng Dalem, Singaraja. Satu GOR lagi, tak lain GOR Debes, Tabanan yang tahun lalu 2024 digunakan Sirkuit Nasional (Sirnas) Bulutangkis Bali 2024.
“Kami memang sudah malukukan survey ke beberapa GOR yang ada di Bali, akhirnya kami merekomendasikan dan menyodorkan dua GOR tersebut. Dari persyaratan teknis sudah memenuhi syarat. Seperti ada tribun penonton, ada tempat pemanasan pemain sebelum bertanding serta GOR bisa diisi dengan 4 atau 5 line tempat bertanding,” tutur Wayan Winurjaya saat dihubungi, Senin (20/1/2025).
Dua GOR itu secara teknis diakuinya sudah mirip dengan GOR Amongrogo Yogyakarta yang tahun lalu menjadi tempat helatan AJC.
“Sudah sangat mirip sekali sehingga secara fasilitas sudah tidak ada masalah lagi. Kami secepatnya akan mengirimkan proposal AJC ke PB PBSI,” tambah Winurjaya.
Dengan demikian jika nanti AJC di Bali maka sudah pasti sport tourism akan berjalan dengan baik juga di Bali.
“Setidaknya nanti turis dari Asia akan datang karena kejuaraan bulutangkis junior internasional itu akan banyak mendatangkan pemain atau tim dari negara di Asia. Tak hanya pemain bulutangkis bisa jadi saudara atau teman pemain bulutangkis itu akan datang juga apalagi ke Bali. Kami harap AJC di Bali bisa diamini, direstui dan didukung penuh oleh PB PBSI,” tegas Winurjaya.
Bali sendiri berharap AJC digelar di Bali karena untuk Sirnas Bulutangkis 2025 sudah ditentukan dilangsungkan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Memang sirnas diberikan gelarannya ke NTB karena NTB jarang bahkan nyaris belum pernah menggelar Sirnas. Kalau Bali sudah sering. Jadi sekarang PBSI Bali akan berjuang keras untuk AJC bisa dihelat di Bali. Dengan demikian Bali bisa mnggelar even internasional,” demikian Winurjaya. (ari/jon)