KLUNGKUNG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi, mengunjungi Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali,Jumat (17/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Arifatul meluncurkan program Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang akan dilaksanakan di 12 desa di Bali.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan ruang kolaborasi yang melibatkan kementerian, lembaga, dan masyarakat guna mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Menurut Arifatul, salah satu hal yang menjadi perhatian dalam kunjungannya adalah maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang sebagian besar disebabkan oleh pola asuh yang kurang baik serta penggunaan gadget yang tidak bijaksana.
“Semakin marak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Serta kekerasan oleh anak, karena salah asuh keluarga dan penggunaan gadget yang tidak bijaksana,” ujar Arifatul.
Ia juga menyampaikan sempat berinteraksi dengan anak-anak di salah satu desa dan menanyakan alasan mereka menggunakan gadget secara bebas. Kebanyakan dari mereka mengaku terpaksa menggunakan gadget untuk mengerjakan tugas sekolah.
Meskipun waktu yang mereka habiskan untuk bermain gadget lebih lama dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk tugas sekolah.
“Padahal buat tugasnya 15 menit, main gadgetnya yang lama,” ungkapnya.
Menanggapi fenomena ini, Arifatul mengungkapkan bahwa ia langsung berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti. Dalam koordinasi itu ia meminta agar tugas sekolah diberikan secara konvensional, bukan secara online, untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget.
“Saat itu Pak Menteri mengatakan siap untuk membatasi penggunaan gadget di sekolah, namun di rumah? Ini lah pentingnya hadir Program Ruang Bersama Indonesia di setiap desa,” kata Arifatul.
Program Ruang Bersama Indonesia merupakan kelanjutan dari program desa ramah anak dan perempuan yang sebelumnya telah menjangkau lebih dari 3.000 desa. Dalam program ini, diharapkan anak-anak dapat lebih banyak berinteraksi dengan kegiatan tradisional di luar sekolah, seperti permainan tradisional yang dilaksanakan oleh relawan desa.
Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai seperti gotong-royong, Bhineka Tunggal Ika, dan rasa bangga terhadap tanah air kepada generasi muda.Menteri Arifatul juga menekankan pentingnya mengenalkan tokoh-tokoh pahlawan bangsa sebagai contoh inspiratif bagi anak-anak.
“Kami berharap anak-anak dapat memiliki teladan yang luar biasa dan kebanggaan terhadap negara dan tanah air,” imbuhnya.
Di Bali, Program Ruang Bersama Indonesia diluncurkan secara serentak di 12 desa yang tersebar di beberapa kabupaten, antara lain Desa Dawan Kelod dan Desa Nyalian di Kabupaten Klungkung, Desa Dauh Peken di Kabupaten Tabanan, serta beberapa desa lainnya di Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, Jembrana, Bangli, dan Gianyar.
“Mari semua pihak bergandengan tangan, menguatkan lagi perempuan dan melindungi anak-anak kita menuju generasi emas 2045,”demikian Arifatul.
Dengan peluncuran program ini, diharapkan masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait dapat bersatu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak serta pemberdayaan perempuan di Bali. (yan)