MANGUPURA – Merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, mendapat perhatian khusus dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung. Mengingat secara geografis Jawa Timur berdekatan dengan Bali. Pasar Hewan Beringkit mendapat atensi khusus, lantaran lalu lintas hewan yang rentan terjangkit PMK terjadi disana.
Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijaya menyatakan pihaknya sudah menyampaikan kewaspadaan dini terhadap penyebaran PMK kepada seluruh Puskeswan.
“Kita mengingatkan untuk meningkatkan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada seluruh peternak, dan mengingatkan masyarakat agar betul-betul menerapkan biosecurity secara ketat,” terang Wijana saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2025). Petugas juga telah dikerahkan untuk melakukan deteksi dini mencegah masuknya virus PMK.
Disamping itu Rabu (15/1), sudah dimulai vaksinasi PMK dan menyusun jadwal kunjungan ke kelompok-kelompok ternak, untuk mengingatkan bahwa di luar daerah PMK mulai berjangkit kembali. Hal ini dilakukan agar peternak lebih meningkatkan kewaspadaan agar kita bisa menjaga zero kasus PMK.
Pasar Hewan Beringkit sebagai pasar hewan terbesar di Bali mendapat perhatian ekstra. “Kami sudah bersurat kepada Dirut Perumda Pasar dan Pangan untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menerapkan biosecurity yang ketat di pasar hewan Beringkit utk mencegah masuknya PMK,” tegasnya.
Dinas Pertanian dan Pangan juga sudah memberikan bantuan desinfektan kepada kelompok-kelompok ternak. “Kami juga sudah membentuk URC (Unit Reaksi Cepat) Pengendalian Penyakit Hewan untuk merespon pengaduan masyarakat,” kata Wijaya seraya menambahkan sampai saat ini belum ditemukan kasus PMK di Bali khususnya di Badung. (lit,dha)