DENPASAR – Dalam menghadapi SEA Games 2025 dan sebagai persiapan awal, PB FOKSI secepatnya akan membentuk Timnas Kabaddi Indonesia. Rapat pengurus Federasi Asia Tenggara telah memutuskan ada 6 medali emas yang akan diperebutkan dalam multi even bergengsi level Asia Tenggara tersebut.
Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) PB FOKSI Maryoto Subekti, Rapat persiapan SEA Games sudah dilangsungkan di Thailand beberapa waktu lalu. Dirinya menjadi salah satu pengurus SEAKF dan kini tengah mempertajam Technical Handbook (THB) untuk nomor-nomor yang dipertandingkan serta penetapan kuota untuk masing-masing negara.
Dalam SEA Games nanti ada enam medali emas yang akan diperebutkan yakni National Style Kabaddi, Three Stars dan Super Five baik putra dan putri.
“PB FOKSI siap berupaya maksimal agar Timnas Indonesia tidak sekedar menjadi pelengkap dalam perebutan medali emas SEA Games cabor Kabaddi.Saat ini tim talent scouting atau pemandu bakat sudah mengantongi sejumlah nama-nama atlet yang akan dipanggil menghuni pelatnas. Penjaringan tersebut mengacu pada sejumlah tolok ukur, salah satunya hasil PON 2024,” kata Maryoto Subekti saat dikonfirmasi Rabu (15/1/2025).
Sementara itu Ketua Umum KONI Bali IGN Oka Darmawan berharap bagi atlet kabaddi Bali yang terpilih dan menghuni Pelatnas nantinya, agar memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik.
“Ini kesempatan bagus bagi para atlet kabaddi Bali yang ternyata nantinya membela timnas kabaddi Indonesia untuk memanfaatkan dengan baik peluang dan kesempatan tersebut. Sudah saatnya memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” pinta Oka Darmawan.
Seleksi Nasional (Seleknas) atlet penghuni pelatnas SEA Games cabor kabadi kembali ditegaskan Maryoto, akan dilaksanakan Maret mendatang.
Basecamp untuk atlet pelatnas akan dipusatkan pada dua lokasi yakni di Universitan Negeri Jakarta (UNJ) untuk atlet-atlet dari wilayah Jakarta, Kalimantan Timur dan Sumatera Utara.
Sementara basecamp di Bali dapat mengakomodir atlet dari Bali, NTB, Jawa Timur, dan juga Sulawesi Selatan.
“Base Camp itu dibagi dua Provinsi agar mempermudah sekaligus memangkas jarak asal atlet yang lebih dekat asalnya dengan tempat Base Camp. Ini tidak masalah karena nantinya kan akan tetap menjadi satu,” pungkas Maryoto. (ari/jon)