DENPASAR – Menyikapi keluhan masyarakat terhadap kemacaten parah di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung, Direktorat Lalu Lintas Polda Bali melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR Kabupaten Badung, Rabu (8/1/2025).
Rapat koordinasi dipimpin Dirlantas Polda Bali Kombes Turmudi di kantornya itu, turut melibatkan stakeholder terkait seperti perwakilan masyarakat.
“Kami menginisiasi diskusi ini untuk menyikapi permasalahan (kemacetan) terutama di wilayah Canggu,”ujar Kombes Turmudi kepada wartawan seusai rapat.
Menurutnya, terjadi peningkatan volume kendaraan di Bali, tidak seimbang dengan perkembangan fasilitas atau infrastruktur jalan.
Dalam rapat itu, pihaknya menerima masukan seperti menerapkan rekayasa lalu lintas, penerapan sistem satu arah (one way) di beberapa jalur, rencana jangka pendek dan jangka panjang, termasuk dibentuk tim khusus pengurai macet.
“Kami sudah dua hari lakukan survey untuk titik-titiknya (rekayasa lalu lintas). Berikutnya dari Dishub dan Satlantas Polres Badung akan diskusi dengan stakeholder terkait untuk menentukan titik mana saja nantinya,”ucapnya.
Kombes Turmudi mengakui adanya keterbatasan personel sehingga tidak rutin bisa menempatkan anggotanya di lapangan. Nantinya, dibentuk tim urai macet yang sifatnya mobiling. Langkah ini dikalim bisa mengatasi permasalahan lalu lintas yang terjadi selama ini.
Sebagai contoh, saat menggelar Operasi Lilin Libur Nataru 2024, Polda Bali bersama jajaran bisa mengurai macet menggunakan upaya tersebut. Walaupun, kala itu ada berbagai kendala dihadapi di lapangan, seperti insiden mobil yang terperosok sehingga menghambat kelancaran arus kendaraan.
“Tahun kemarin terjadi kemacetan horor, tahun 2024 bisa antisipasi dan tidak terjadi, padahal wisatawan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 85 ribu, meningkat dibanding tahun sebelumnya hanya 70 ribu,” bebernya.
Turmudi berharap upaya ini didukung penuh oleh masyarakat bersama pemerintah atau stakeholder terkait. Rapat-rapat lanjutan akan digelar untuk membahas lebih detail mengenai kelanjutannya.
Sementara itu, Sekdis PUPR Badung Nyoman Kariasa menjelaskan, infrastruktur jalan merupakan salah satu instrumen dalam menanggulangi kemacetan.
Jangka pendek, Pemkab Badung akan maksimalkan jalan-jalan eksisting yang ada. Dengan menjaga kemantapan operasional jalan.
“Jalan itu mantap artinya tidak ada yang rusak atau berlubang, kalau ada lubang-lubang kan juga akan menghambat arus lalu lintas yang berdampak pada kemacetan, itu langkah langkah awal yang akan kami lakukan,” ucapnya.
Selanjutnya, pihaknya akan lakukan peningkatan-peningkatan persimpangan, dengan melakukan perbaikan simpang-simpang yang dilalui padat kendaraan. Sehingga arus lantas bisa lebih lancar. Sedangkan jangka panjang, Pemkab Badung menjajaki pembangunan jalan baru.
Seperti dilakukan pada 2023, pemerintah membangun akses jalan baru shortcut Canggu. Ke depannya, itu akan dilakukan terus, sehingga volume jalan bisa bertambah.
“Harapan kami itu akan bisa mengurai kemacetan lalu lintas dan menjadi jalur akses alternatif yang bisa menjadi pilihan untuk perjalanan masyarakat,” harapnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung Wiryantara mengatakan, selama ini di kawasan Canggu sudah ada upaya mengantisipasi macet dengan pembatasan terhadap kendaraan besar, seperti bus dan truk yang melintas.
Pembatasan itu akan diteruskan. Contohnya, dari kawasan Seseh sudah ada rambu larangan bus melintas, sehingga tidak bisa masuk Canggu.
“Seharusnya dari Tanah Lot itu sudah tidak boleh masuk ke sana, sehingga kalau ada bus dari Tanah Lot dia belok kiri ke utara, jadi di Canggu tidak boleh ada bus yang masuk, kalau ditemukan, penindakan ada di kepolisian,” ungkapnya.
Sedangkan untuk truk yang membawa material proyek, waktu operasionalnya yang dibatasi. Setelah jam jam sibuk, baru truk akan dipersilahkan melintas. (dum)