DENPASAR – Pengprov PBSI Bali sampai saat ini masih belum menentukan atau memutuskan berapa batas maksimal usia pebulutangkis yang akan turun di Porprov Bali 2025 mendatang.
Pasalnya Porprov Bali tersebut dinilai masih Porprov Bali Transisi. Meski demikian nantinya akan ada pilihan tersendiri untuk batas usia tersebut.
Semua itu diungkapkan Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya. Menurutnya, Porprov Transisi yang dimaksudnya tak lain karena untuk PON XXII gelarannya masih jauh yakni di tahun 2028. Padahal masih ada Porprov Bali yang lebih dekat dengan PON 2028 tersebut yakni Porprov Bali 2027.
“Dengan demikian maka Porprov Bali 2025 ini masih belum ada jenjangnya dibanding Porprov Bali 2027 mendatang. Meski begitu nantinya akan ada 3 opsi atau pilihan untuk masalah batas usia pebulutangkis,” tutur Wayan Winurjaya di Denpasar, Rabu (8/1/2025).
Tiga pilihan yang dimaksudkannya tak lain yakni menggunakan aturan PON 2024 lalu yakni batas usia maksimal pbulutangkis yakni 21 tahun. Jika menggunakan aturan itu untuk PON 2028 maka batas usia maksimal pebulutangkis di Porprov Bali 2025 tak lain yakni 18 tahun.
“Tapi ini juga menunggu hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PB PBSI di tahun 2025 ini yang nantinya juga akan membahas batas usia maksimal pebulutangkis di PON 2028 mendatang. Terakhir pilihannya yakni seperti usulan PBSI Bali ke PB PBSI yakni batas usia pebulutangkis di PON 2028 yakni bebas tanpa batas usia,” terang Winurjaya.
Dengan demikian lanjutnya, tiga opsi atau tiga pilihan itu akan dibawa ke rapat PBSI Bali dengan para pengkab/pengkot PBSI di seluruh Bali.
“Nanti kami serahkan ke pengkab/pengkot untuk memutuskan satu suara akan memilih opsi yang mana untuk batas usia pebulutangkis di Porprov Bali 2025,” tegas Winurjaya.
Berdasarkan semua itulah, kini PBSI masih perlahan menunggu keputusan Mukernas PB PBSI agar bisa disosialisasikan ke Pengkab/Pengkot PBSI yang ada di Bali.
“Jadi kami harap daerah atau kabupaten/kota bersabar dulu. Biar semuanya pasti dulu dan tidak beresiko untuk batas usia tersebut. Jangan smpai mengganti batas usia pebulutangkis jika ada perubahan dan itu secara mendadak. Lebih baik pelan tapi pasti dan memang sifatnya masih menunggu PB PBSI,” demikian Winurjaya. (ari/jon)