DENPASAR – Dalam menghadapi Porjar Bali dan Porprov Bali 2025 serta demi persiapan lebih awal, Pengkab IWbA Buleleng langsung menggembleng para atletnya. Bahkan taktik dan strategi sudah mulai disiapkan pada saat latihan rutin di Buleleng.
Menurut Ketua IWbA Buleleng, Sang Made Fernanda Iragraha menjelaskan, Woodball Buleleng akan menurunkan para atlet terbaiknya saat adu kualitas untuk mengejar prestasi pada dua even tersebut di tahun 2025 yakni Porjar Bali dan Porprov Bali 2025.
“Atlet telah kami petakan agar bisa dilakukan seleksi dengan ketat serta kami ini akan terus berusaha menurunkan para atlet woodball kami yang memiliki potensi meraih medali. Dengan demikian kami bisa mempertahankan prestasi seperti tahun-tahun sebelumnya bahkan ,meningkatkannya,” tutur Fernanda sapaannya saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2025).
Disebutkannya, dengan melakukan pemetaan atlet secara mendalam jelas prestasi akan bisa diraih pada berbagai even nantinya. Sementara untuk Porjar Bali dipertandingkan 28 nomor dengan rincian 4 nomor untuk kategori SD Putra dan putri, 12 nomor untuk SMP Putra dan Putri serta 12 nomor untuk SMA/K Putra dan Putri. Dari 32 atlet yang masuk dalam long list, nanti akan dipilih 24 atlet yang akan dikirim.
Sedangkan untuk Porprov Bali 2025 lanjutnya, IWbA akan mengikuti 14 nomor lomba yang mencakup kategori perorangan, ganda, dan tim. Usia atlet yang terlibat dalam Porprov Bali yakni minimal 13 tahun dan maksimal 35 tahun.
“Untuk Porprov Bali, kami stelah mengantongi long list 26 atlet, dan nantinya akan dipilih 20-24 atlet definitif yang akan dikirim mewakili Kabupaten Buleleng. Kami akan selalu mengawal semua itu ,” tegas Fernanda.
Menyoal program persiapan, Pengkab IWbA Buleleng telah meningkatkan intensitas, durasi, dan volume latihan saat penggemblengan atlet. Enam pelatih profesional ditugaskan untuk mengawal dan mendampingi atlet-atlet yang dipersiapkan menuju Porjar Bali dan Porprov Bali 2025.
“Kami melakukan latihan rutin pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Kami juga meningkatkan fokus pada program konseling, baik secara individu maupun kelompok, untuk memperbaiki fisik, teknik, taktik, dan mental para atlet,” pungkas Fernanda. (ari/jon)