DENPASAR – Masih belum dimilikinya venue representatif oleh beberapa cabang olahraga (cabor) dibawah KONI Bali tak dipungkiri oleh induk organisasi olahraga di Bali tersebut.
Termasuk cabor yang berprestasi dengan kerapkali meraih medali emas pada PON yang digelar selama ini. KONI Bali menilai sudah sepantasnya tiga unsur turut memikirkan eksistensi venue representative itu.
Salah satu cabor prestasi yang rutin mendulang emas di setiap PON itu diantaranya yakni cabor atletik. Selama ini atletik saat mempersiapkan diri dalam menghadapi PON berlatih di tempat yang seadanya di Bali.
Belum dimilikinya venue representatif oleh cabor berprestasi itu tak dipungkiri Ketua Umum KONI Bali, IGN. Oka Darmawan. Padahal cabor berprestasi tersebut sudah kerapkali mengharuman nama Bali di even tak hanya nasional namun juga internasional.
Mantan Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali itu menilai jika sudah sepantasnya tiga unsur yakni Pemerintah, stake holder – stake holder maupun cabor itu sendiri, ikut memikirkan eksistensi venie representatif.
“KONI Bali juga sudah berupaya keras mendukung dalam bentuk berkomunikasi dengan jajaran di DPRD Provinsi Bali terkait itu semuanya. Hal ini jelas karena venue berlatih sangat urgen dan penting dalam mencetak atlet-atlet berprestasi Bali ke depannya,” kata Oka Darmawan saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2025).
Salah satu cabor prestasi seperti atletik disebutkannya memang sudah sering mengharumkan nama Bali di even nasional maupun internasional termasuk pada PON 2024 lalu.
Hanya pada realitas di lapangan sampai saat ini atletik belum memiliki tempat latihan yang standar nasional. Bahkan masih menggunakan lintasan lari disamping lapangan rumput Stadion Debes Tabanan.
“Kondisi vemua latihan yang tak representatif itu sangat tidak bagus. Dulu atletik menggunakan lintasan lari di sebelah lapangan sepakbola di Stadion Ngurah Rai Denpasar, tapi karena ada beberapa kendala maka sudah tidak lagi. Semoga hambatanseperti ini segera bisa dipikirkan bersama,” terang Oka Darmawan.
Dengan adanya komunikasi dengan sejumlah stakeholder lanjut mantan Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali itu, keinginan untuk memiliki venue berstandar nasional ataupun internasional terbuka lebar.
Pasalnya, para atlet atletik merupakan langganan dan tradisi emas maka sudah selayaknya pemerintah juga ikut mencari solusi venue itu.
“Saya berharap lokasi venue itu masih di GOR Ngurah Rai, Denpasar karena berada di tengah kota dan muda diakses,” tutup Oka Darmawan. (ari/jon)