Pecaruan Nawa Gempang dan Mapekelem oleh ITDC di Pulau Peninsula, The Nusa Dua, Jumat (3/1/2024).
BADUNG – Di awal tahun 2025 ini, tepatnya pada Jumat (3/1/2025), ITDC kembali menggelar upacara Pecaruan Nawa Gempang dan Mapekelem. Ini adalah upacara yang terbilang langka, karena dilaksanakan setiap 20-30 tahun sekali.
General Manager The Nusa Dua, Made Agus Dwiatmika mengungkapkan, pelaksanaan upacara tersebut merupakan wujud komitmen ITDC selaku pengembang kawasan The Nusa Dua dalam menerapkan Tri Hita Karana. Yakni hubungan harmonis antar sesama manusia, alam, dan Tuhan.
“Tri Hita Karana menjadi fondasi dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Bali. Pecaruan Nawa Gempang dan Mapekelem sebagai wujud tanggung jawab spiritual ITDC terhadap pengelolaan kawasan,” sebutnya.
Upacara yang dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Giri Dwija Guna (Griya Giri Sari Uma Ngenjung Angantaka) dan Ida Pedanda Budha (Griya Tegal Jadi Tabanan) tersebut memiliki tujuan penyucian kawasan. Selain itu juga memohon berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam.
“Upacara ini untuk mengembalikan keharmonisan alam, mempererat hubungan antarpemangku kepentingan, dan menjaga keseimbangan spiritual, sosial, serta lingkungan. Ini adalah komitmen bersama untuk melestarikan budaya Bali dan mendukung keberlanjutan pariwisata di The Nusa Dua,” ucapnya mengenai upacara yang mendapat dukungan dari desa adat, pemangku, pengempon pura, tenant dan fasilitas di kawasan Nusa Dua, serta tokoh masyarakat setempat tersebut.
Untuk diketahui, pelaksanaan upacara tersebut mendapat sambutan antusias dari wisatawan yang ketika itu kebetulan berkunjung di Pulau Peninsula, The Nusa Dua. Tidak sedikit di antaranya tampak mengabadikan momen tersebut dalam foto ataupun video. (adi)