BADUNG – Kecemasan merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang menjadi pokok utama persoalan yang dialami oleh remaja saat ini. Dan sosial media, adalah salah satu pemicunya. Demikian disampaikan oleh Founder FAM Health Indonesia, Siti Nur Hasanah, di Kuta, Minggu (22/12/2024).
Disampaikan dia, dunia sosial media membuat para remaja memiliki rasa khawatir ketinggalan. Sekarang ini, kondisi semacam itu lebih dikenal dengan istilah Fear of Missing Out alias Fomo. “Kalau dahulu, kita masih main petak umpet atau main karet. Nah, kalau remaja sekarang, mainnya handphone,” jelasnya.
Oleh sosial media, interaksi langsung antar manusia menjadi berkurang. Hal itulah yang disebut berpotensi meningkatkan kecemasan, mengingat manusia aslinya adalah makhluk sosial. Sedangkan dengan gadget, membuat para remaja kurang melakukan sosialisasi langsung.
Disampaikannya pula, tidak sedikit remaja yang insomnia akibat overthinking. Mereka terjaga semalaman, dan scroll handphone menjadi sebuah pelarian. Padahal, scroll handphone selama berjam-jam justru tidaklah baik.
FAM Health Indonesia dipastikan dapat hadir untuk membantu mengatasi masalah kecemasan semacam itu. Melalui berbagai program yang dimiliki, diharapkan dapat menaikkan tingkat produktivitas masyarakat. “Teman-teman yang mengalami masalah mental biasanya produktivitasnya mengalami penurunan,” sambungnya.
Nite line, adalah salah satu program dimaksud. Program ini semacam penyediaan teman curhat bagi mereka yang sulit terbuka. “Program nite line ini seperti bicara atau ngobrol. Ini adalah program konseling, yang ditujukan khusus kepada remaja dan dewasa sampai usia 35 tahun,” imbuhnya.
Dengan mengobrol atau berbincang, sambung dia, maka mereka yang mempunyai masalah kecemasan diharapkan tidak lagi merasa sendirian. Masukan-masukan akan diberikan, untuk mengurangi pemikiran self harm ataupun bunuh diri. (adi)