Abrasi di Pantai Monggalan Desa Kusamba, Kecamatan Dawan,Kabupaten Klungkung makin parah
KLUNGKUNG – Abrasi di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan,Kabupaten Klungkung makin parah. Abrasi mengakibatkan kerusakan pemukiman warga di pesisir.
Vila milik bule Austria juga tidak luput dari dampak abrasi.Vila tersebut terkubur pasir. Saat ini vila yang berdiri di dekat bibir pantai tidak lagi di huni oleh pemiliknya.Demikian pula rumah seorang warga, tembok dan sebagian bangunan hancur diterjang abrasi. Memaksa pemilik rumah mengungsi ke desa karena was-was dengan ombak pasang.
Pantauan di lokasi Rabu (4/12/2024), ada empat rumah warga dan 1 vila lokasinya dekat dengan bibir pantai. Rumah permanen milik Kadek Tika, warga Banjar Rame kondisinya paling parah. Sebagian bangunan rusak berat karena diterjang abrasi. Saat ini air laut sudah mengikis pondasi bangunan milik Kadek Tika.
Tiga rumah lainnya berada di belakang rumah Kadek Tika.Namun menurut informasi warga, rumah warga tersebut beberapa kali terendam air laut saat terjadi rob. Ketut Sregig, paman dari Kadek Tika ditemui di Pantai Monggalan menuturkan, saat ombak pasang Jumat (29/11/2024) lalu, dirinya kebetulan berada di rumah keponakannya (Kadek Tika).
Saat itu ia bersama keponakan sedang menikmati makam malam.Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, tidak berselang lama air laut sudah menghantam tembok di sisi selatan hingga roboh. Bahkan Sregig mengaku sempat dihempas air laut dalam kondisi masih memegang piring.
“Malam itu saya sampai nyaris jatuh tiba-tiba dihempas air laut. Kejadiannya sekitar lima hari lalu.dua hari lalu lagi ombak pasang menerjang,” ungkap Sregig.
Paska kejadian itu, keponakannya Kadek Tika bersama keluarga memilih mengungsi ke rumah keluarganya di Banjar Rame. Kata Sregig,semua barang, peralatan rumah tangga bahkan hingga benda-benda sakral ikut diboyong karena khawatir kembali terjadi rob.
Hal senada juga dikatakan Made Widana dan Nengah Sekar. Widana mengatakan,rumahnya yang berada di belakang rumah Kadek Tika juga sering kali digenangi air laut. Widana menyatakan was-was terutama malam hari.
Menurutnya ombak pasang sering terjadi ketika malam hari pukul19.00 Wita hingga pukul 01.00 Wita dini hari. Lebih-lebih menjelang Purnama atau Tilem, ketinggian ombak bisa mencapai 4-5 meter.
“Pasti was-was, hampir setiap hari saya baru berani tidur diatas jam 2 dini hari. Karena ombak pasang biasanya mulai pukul 19 sampai jam 2 dini hari,”tandas Widana.
Setali tiga uang, Nengah Sekar, warga asal Banjar Batur yang setiap hari beraktivitas di dekat Pantai Monggalan juga mengatakan hal serupa.
“Ini vila milik orang Austria sudah dimasuki pasir. Tidak ada penghuninya sekarang,” ujarnya.
Warga berharap ada pembangunan tanggul pengaman pantai agar mereka terhindari dari terjangan air laut. (yan)