DENPASAR – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, menyambut baik dan mendukung penuh pencalonan Indonesia, khususnya Bali, dalam proses bidding sebagai tuan rumah Memory of the World Programme pada 2026.
“Rencana ini tentu kami dukung penuh dan segera persiapkan segala persyaratannya,” kata Mahendra Jaya saat menerima audiensi Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, di Ruang Audiensi Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Selasa (3/12/2024).
Diajukannya Bali sebagai tuan rumah ajang kearsipan internasional dianggap sebagai kehormatan besar dan peluang promosi luar biasa bagi Bali.
“Kami sangat senang jika ajang ini diadakan di Bali, dan saya harap para delegasi juga bisa mengunjungi objek wisata untuk melihat budaya serta adat istiadat masyarakat Bali,” ujarnya.
Mahendra Jaya menambahkan bahwa Bali memiliki banyak arsip bersejarah yang tersimpan dengan baik, seperti lontar yang berisi ilmu perundagian (arsitektur khas Bali), pengobatan tradisional Usada Bali, hingga ilmu pertanian.
“Kearsipan kuno di Bali sangat luar biasa. Saya rasa Bali adalah satu-satunya tempat yang menyimpan arsip budaya nusantara warisan leluhur yang tidak berubah, bahkan saat menghadapi masa kolonial dulu,” jelasnya.
Ia mengajak ANRI untuk berkolaborasi lebih jauh dalam melestarikan warisan budaya Bali agar dapat diajukan menjadi warisan budaya dunia UNESCO. Plt Kepala ANRI, Imam Gunarto, menyambut baik wacana tersebut dan mengusulkan Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali kembali arsip-arsip bersejarah, termasuk lontar dan naskah kuno lainnya.
“Kami siap mendukung dan mempublikasikan warisan budaya Bali agar diakui dunia,” ungkap Imam.
Turut hadir dalam audiensi tersebut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, serta Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Wayan Budiasa.(arn/jon)