BADUNG – 650 karya inovasi dari sosok-sosok kompeten berkelas nasional dan internasional dipresentasikan dalam konvensi manajemen mutu dan produktivitas tingkat nasional. Pertemuan tersebut bertajuk Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII atau National Quality and Productivity Convention (NQPC).
Pertemuan kali kelima di Pulau Dewata tersebut dilaksanakan selama 5 hari, yakni dari tanggal 2-6 Desember 2024. Gelarannya disambut antusias para peserta yang jumlahnya lebih dari 2.400 orang.
Mereka berasal dari 220 perusahaan multinasional, BUMN, Lembaga Pemerintahan, Perguruan Tinggi, Koperasi, ataupun organisasi-organisasi nirlaba di seluruh Indonesia dan negara tetangga Thailand dan Malaysia. Mereka akan berkompetisi dalam 20 stream presentasi Quality Excellent Activity (QEA) dan presentasi Quality Strategic Innovation (QSI).
Ketua Penyelenggara TKMPN XXVIII, Setyo Budi Anang Yuliarto mengungkapkan, kegiatan tersebut membawa misi utama mewadahi lahirnya karya-karya terbaik dan fenomenal inovatif dalam meningkatkan produktivitas perusahaan atau organisasi. Namun secara filosofis, kata dia, merupakan ajang kompetisi dan sharing inovasi, pengetahuan, dan pengalaman dari berbagai jenis usaha mulai dari fertilizer, farmasi, pertambangan, manufaktur, perbankan, serta industri barang dan jasa lainnya.
“Masing-masing tim akan unjuk kebolehan atas inovasi yang mereka ciptakan dan pengaruhnya terhadap mutu serta produktivitas atau kinerja perusahaan. Mereka dinilai oleh juri yang kompeten, lalu diberi apresiasi,” beber Anang.
Sementara itu, Direktur Wahana Kendali Mutu (WKM), Damayanti mengungkapkan bahwa tema yang diangkat dalam TKMPN kali ini adalah ‘Mewujudkan Generasi Emas melalui Green Innovation and Productivity’. Tema tersebut memiliki makna produktivitas hijau adalah sinergi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan.
“Kita berharap pada era mendatang para insan mutu senantiasa mendasari setiap kegiatan produksi dengan selalu memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masalah sosial. Produktivitas tinggi, kualitas hidup meningkat, dan lingkungan terjaga,” sebutnya.
Ketua Umum Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI), Suradi mengabarkan bahwa dalam gelaran TKMPN 2024 ini juga akan dilakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) dengan AMMPI dan WKM. Hal tersebut sebagai bentuk kolaborasi di bidang mutu dan produktivitas secara berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Penyelenggaraan TKMPN di Pulau Dewata, secara langsung maupun tidak, dipandang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali. Misalnya kepada penyelenggara wisata, industri kecil, serta pengenalan adat dan budaya Bali. (adi,dha)