DENPASAR – Berbagai upaya telah dilakukan Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Bali dalam mensosialisasikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 Nopember 2024. Namun, belum mencapai hasil maksimal seperti target yang ditetapkan 75 persen sebelum pencoblosan.
Salah satu yang menjadi penyebabnya pengaruh cuaca yang tidak mendukung. Pada jam-jam pencoblosan disejumlah kabupaten kota termasuk di beberapa wilayah di Denpasar terjadi turun hujan sekitar pukul 8.25 wita sampai dengan pukul 10.15.wita.
Melihat data sementara, partisipasi pemilih pada Pilgub 27 Nopember 2024 baru diangka kisaran 60 persen dari 75 persen yang ditargetkan oleh KPU Bali dan partisipasi pemilih yang paling rendah ada di Kota Denpasar hanya mencapai 57,9 persen. Sejumlah kabupaten di Bali memang ada yang sudaha mencapai 70 persen bahkan lebih.
“Angka itu baru hitungan kasar kami, belum bisa dihitung riil,” ujar Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan di kantor KPU Bali, menjelang akhir pekan lalu.
Menurut Komisioner KPU Bali Gede John Darmawan, salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih di beberapa daerah adalah faktor cuaca.
Sempat terjadi hujan deras di sejumlah kabupaten termasuk di Kota Denpasar. Akibatnya, informasi dari sejumlah TPS menyampaikan, banyak warga yang mengurungkan niatnya untuk datang ke TPS saat hari pencoblosan.
“Beberapa kabupaten sempat terjadi hujan deras dan itu salah satu kendalanya saat prime time, pukul 8-10 siang,”ujar John Darmawan.
Seperti diketahui jumlah pemilih pada Daftar Pemilih Tetap Pilkada serentak 2024 ini mencapi 3.283.893 pemilih. Angka partisipasi pemilih pada Pilgub Bali 2024 hanya 2.294.603, itu artinya, partisipasi pemilih di Bali ada di angka 69,87 persen, dan angka golput di angka 30,13 persen. Dibandingkan pada Pilgub 2018 angka golput ada pada angka 28,04 persen.
Seperti diketahui pada salah satu kegiatan sosialisasi lewat kendaraan besi tua, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan sebelum pelepasan konvoi menyampaikan, dalam perhelatan Pilkada ini, KPU tidak pernah henti melakukan sosialisasi dan dalam kegiatan kali ini, KPU Bali ingin menyadarkan masyarakat dalam Pilkada serentak 2024.
Masyarakat diajak dan terus diingatkan jangan lupa datang ke TPS pada 27 Nopember 2024 untuk menyampaikan hak pilihnya dan jangan ada yang golput.
“Sekarang kita mengajak temen- temen komunitas otomotif dan ikut kita ajak mensosialisasikan, bahwa Pilkada serentak 2024 sudah semakin dekat,”ujarnya.
Menurutnya dalam kegiatan sosialisasi Pilkada selama ini, KPU sudah menyasar semua segmen pemilih. Diharapkannya dengan mengajak komunitas otomotif yang selalu aktif melakukan kegiatan, sosialisasi Pilkada juga bisa disebarluaskan oleh mereka.
Tentunya dengan sosialisasi yang telah menyasar semua segmen pemilih, partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024 nanti bisa mencapai target yang telah ditetapkan KPU Bali.
“Saat pandemi Covid-2019 kita bisa mencapai 75 persen, pada Pilkada serentak 2024 kita juga menargetkan angka yang sama 75 persen dan harapan kita bisa lebih,”ujarnya.
Menurut Lidartawan, dengan semakin meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pilkada, bahwa pimimpin yang akan dibentuk bisa memiliki legitimasi yang tinggi sehingga Bali bisa lebih cepat melaksanakan pembangunan.
Lidartawan menambahkan, dalam kegiatan sosialisasi Pilkada serentak yang dilaksanakan oleh KPU Bali selalu menjadi perhatian KPU-RI. Bahkan sejumlah kegiatan sosialisasi dijadikan percontohkan yang akan dilakukan didaerah lain.
“Sosialisasi Pilkada oleh KPU Bali sudah diakui KPU-RI dan dijadikan salah satu unggulan kreatifitas dalam sosialisasi pemilu,”pungkasnya. (arn/jon)