GIANYAR – Pilkada serentak sudah selesai dan hasil hitung cepat dari masing-masing pasangan calon sudah dikantongi. Meski demikian, jajaran Bawaslu Gianyar menemukan indikasi money politik.
Ketua Bawaslu Gianyar, I Wayan Hartawan, Kamis (28/11/2024) mengatakan, dari hasil pengawasan ada beberapa yang mendapat catatan dan bahan evaluasi.
Sebagai catatan pertama belum terdistribusi kartu C1 bagi pemilih. Hal ini terjadi di semua kecamatan dengan jumlah kasus yang berbeda-beda. Justru dari laporan yang masuk, distribusi kartu C1 terbanyak di Kecamatan Gianyar.
“Laporannya ada yang belum dapat C1, ada yang mesti dapat C1 namun orangnya masih kuliah di Jawa, sehingga tidak dibagikan atau ada yang kebetulan rumah yang didatangi petugas, kosong,” jelas Hartawan.
Meki demikian, Hartawan menilai waktu pendistribusian kartu C1 untuk memilih sudah panjang, sehingga sebaiknya didistribusikan di awal-awal.
“Ini sebagian ada kartu C1 yang dibagikan di H-2 dan H-1 Pencoblosan, nah kalau ada masalah waktu untuk menangani jadi pendek,” jelasnya.
Terkait dugaan money politik, Hartawan menjelaskan laporan resmi belum masuk, hanya dari Panwascam mendapat laporan secara lisan ke Bawaslu.
Hartawan tidak menyebut wilayah ada dugaan money politik.
“Sedang kita telusuri, jajaran masih mengumpulkan informasi dan data, begitu valid akan kita panggil, baik pemberi dan penerima pelaku money politik,” tegasnya.
Hartawan hanya menyebutkan dugaan money politik terjadi di dua kecamatan yaitu di Kecamatan Gianyar dan Sukawati. Jika ini terbukti akan berpotensi adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Ini jajaran sudah melakukan penelusuran di lapangan, begitu laporan masuk kita akan ambil langkah, dengan pemanggilan,” jelasnya. (jay)