BADUNG – Rasa wirang terhadap pasangan Calon Bupati (Cabup) Wayan Suyasa dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Putu Alit Yandinata (Suyadinata) menggelora di Kelurahan Lukluk. Ribuan krama lanang, istri dan generasi muda baik milenial maupun gen Z mengaku wirang terhadap Suyadinata yang merupakan krama asli Penarungan Mengwi dan Abiansemal sehingga tidak ada kata lain krama sepakat bulat memenangkan Suyadinata di Pilkada 27 November mendatang.
Hal tersebut terungkap saat Deklarasi Mulia PAS dan Suyadinata di kediaman salah satu warga yakni Putu Surawan di Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Selasa (19/11/2024) malam.
“Kami wirang dan memastikan bulat memenangkan Suyadinata dan Mulia PAS,” ujar krama kompak sambil memekikkan yel yel “Mulia PAS Gubernur Bali, Mulia PAS Menang Menang Menang, Mulia PAS No Drama” serta “Suyadinata Bupati Badung, Suyadinata Pasti Menang, Suyadinata Kenyemin Manten”.
Hadir pada acara tersebut Cabup Wayan Suyasa bersama Cawabup Putu Alit Yandinata, Ketua Tim Pemenangan Mulia PAS Kabupaten Badung Wayan Disel Astawa, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Badung Made Suparta dan Putu Sika Adi Putra, serta Tim Pemenangan Suyadinata Kabupaten Badung dan Kecamatan Mengwi. Hadir juga ribuan krama lanang, istri, generasi muda baik dari kalangan milenial dan Gen Z.
Pada acara yang dibuka dengan Tari Panyembrama tersebut, Koordinator Acara yang juga tuan rumah Putu Surawan menegaskan tak menyangka begitu besar antusiasme krama untuk memenangkan Suyadinata. “Kami tak menyangka antusiasme krama sangat tinggi di tengah derasnya tekanan dari berbagai pihak. Ini menandakan bahwa krama sudah melek politik dan tak bisa ditekan-tekan lagi,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Putu Surawan mengucapkan terima kasih kepada krama yang hadir. Selanjutnya, dia pun kembali mempertanyakan komitmen krama apakah siap memenangkan Suyadinata, krama pun menjawab bulat, siap memenangkan Suyadinata, paslon dengan nomor urut 1 tersebut.
Selanjutnya, tampil Ketua Tim Pemenangan Mulia PAS Kabupaten Badung Wayan Disel Astawa. Dia menanyakan kepada krama yang hadir, apakah ada paksaan untuk hadir pada deklarasi Mulia PAS dan Suyadinata ini? Warga pun menyatakan sama sekali tidak ada paksaan dan krama hadir memang dengan suka rela untuk memenangkan Mulia PAS dan Suyadinata.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Bali tersebut menegaskan, Suyadinata, Mulia PAS dan Presiden Prabowo adalah satu komando, satu arah dan sama-sama nomor 1. “Jika ingin perubahan mari sama-sama dukung dan menangkan Mulia PAS dan Suyadinata,” ujarnya sembari menambahkan sudah ada restu Mulia PAS dan Suyadinata untuk menang.
Dia menegaskan, dengan tingginya pendapatan Badung (APBD hingga Rp 10 triliun lebih, red), tidak ada alasan di Badung masih ada warga miskin dan tidak ada alasan anak-anak bersekolah harus membayar lagi. Karena itu, ribuan krama yang hadir menegaskan sikap untuk memilih dan memenangkan Suyadinata di Kabupaten Badung.
Wayan Suyasa dan Alit Yandinata pun tampil duet. Wayan Suyasa memastikan Suyadinata wed atau asli Badung. Wayan Suyasa dari Penarungan Mengwi dan Alit Yandinata dari Abiansemal. Karena itu, Suyadinata milik masyarakat Mengwi dan Abiansemal. Pada kesempatan itulah, Wayan Suyasa menitip diri kepada krama semua yang ada di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal. Di sinilah rasa wirang krama bergelora dan menyatakan takkan rela jika sampai kalah di wilayah Mengwi dan Abiansemal.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung tersebut kembali me-warning prajuru atau siapa pun untuk tidak menekan dan memaksa krama untuk memilih paslon tertentu. Selanjutnya, Suyasa juga mengingatkan krama untuk tidak mau ditekan atau dipaksa untuk memenangkan paslon tertentu. “Pemimpin yang bijaksana pasti memberikan kebebasan kepada warga untuk menjatuhkan pilihan sesuai hati nuraninya,” ujarnya.
Selanjutnya, Putu Alit Yandinata memaparkan program-program sesuai dengan visi misinya yakni menjadikan Badung “Sejahtera Bahagia dan Merata”. Di antaranya Rp 1 miliar per banjar adat, Rp 2 miliar per desa adat, Rp 150 juta per subak, santunan kematian Rp 25 juta, tunjangan lansia Rp 2 juta per bulan. Selanjutnya pendidikan gratis mulai TK, SD dan SMP. “Nah untuk SMA dan SMK karena menjadi wewenang provinsi, kami akan berkoordinasi dengan Gubernur untuk SMA/SMK tetap gratis,” tegasnya.
Be celeng untuk krama Badung yang beragama Hindu tetap diberikan senilai Rp 500.000 per tahun per KK. Setiap menjelang Galungan, krama akan memperoleh be celeng senilai Rp 250.000. Sementara untuk non-Hindu tetap diberikan tapi jenis dagingnya menyesuaikan.
Satu lagi terkait kesehatan, kata Alit Yandinata, pihaknya tetap merancang pelayanan kesehatan gratis dengan kualitas dan kuantitas yang ditingkatkan. Di rumah sakit, ungkapnya, petugas wajib memberi pelayanan terlebih dahulu sementara masalah administrasi dilakukan setelah pelayanan. “Satu lagi, pihaknya membuat Call Centre, begitu masyarakat menghubungi Call Centre tersebut, pasien pun langsung dijemput,” ujarnya memastikan program ini berjalan karena sudah dikaji secara akademis.
Suyasa menambahkan, masalah kemacetan dan air bersih di Kuta Selatan, akan pihaknya selesaikan pada tahun pertama kepemimpinannya. Begitu juga dengan sport centre yang bisa digunakan generasi muda untuk mengasah skill dan keterampilannya di bidang olah raga dan seni. Sport centre akan dibangun di tiap kecamatan.
Warga yang hadir pun sangat mendukung program-program Suyadinata di atas. Semua akan memperoleh haknya secara merata tanpa harus mengajukan proposal dan fasilitator. Karenanya, krama lagi lagi mendengungkan yel yel “Suyadinata Bupati Badung, Suyadinata Pasti Menang, Suyadinata Kenyemin Manten”.
Acara selanjutnyua diisi dengan simulasi pencoblosan terhadap Mulia PAS dan Suyadinata. Pencoblosan dilakukan Ketua Tim Pemenangan Mulia PAS Kabupaten Badung Wayan Disel Astawa dan Koordinator Acara untuk Suyadinata di kotak nomor urut 1.
Di akhir acara, diisi dengan acara hiburan dengan penampilan joged bumbung. Cawabup Putu Alit Yandinata pun ngibing dengan tarian yang memukau. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan yel yel kemenangan Suyadinata dan Mulia PAS pun kembali menggelegar. (adi)