BADUNG – Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) telah melakukan pengecekan lapangan terhadap titik jalan nasional di wilayah Kecamatan Kuta Selatan yang kerap menjadi korban banjir. Hasilnya telah dikoordinasikan dengan Camat Kuta Selatan, pada Rabu (20/11/2024).
Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta mengungkapkan, pengecekan lapangan oleh Satker PJN notabene merupakan respon terhadap surat yang sebelumnya dilayangkan oleh pihaknya. Sebagai hasil dari pengecekan tersebut, ditemukan sejumlah faktor yang diduga memicu terjadinya banjir, seperti adanya jaringan utilitas di drainase, sampah, dan sedimentasi.
Berkenaan dengan itu, maka Gede Arta mengagendakan sebuah pertemuan yang menghadirkan berbagai pihak terkait pada Selasa mendatang. Di antaranya yakni BBPJN, BWS Bali Penida, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), PLN, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), serta perbekel dan lurah.
“Sekarang ini adalah masa memasuki musim hujan. Mengantisipasi agar tidak lagi terjadi banjir ataupun genangan air, maka kami mulai intensifkan komunikasi dan koordinasi. Karena bagi kami ini tidak dapat dilakukan secara parsial, maka kami agendakan pertemuan menghadirkan berbagai pihak terkait pada Selasa depan,” ungkap Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta dihubungi pada Kamis (21/11/2024).
Berdasarkan pemetaan pihaknya, ada sejumlah titik di Kuta Selatan yang terbilang ‘langganan’ banjir, utamanya ketika hujan turun dengan intensitas lebat. Titik-titik dimaksud berlokasi di perumahan barat Pizza Hut, Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, persimpangan keluar Jalan Tol Bali Mandara, sekitar Pertukoan Eks Tragia, Banjar Peken, Simpang Nirmala Ungasan, serta beberapa titik di Jalan Dharmawangsa.
“Jadi kami harap antisipasi ini bisa dilakukan secara komprehensif oleh semua pihak sesuai dengan kewenangan masing-masing. Apalagi ke depan, ada beberapa kegiatan berskala internasional yang akan dilaksanakan di Kuta Selatan khususnya di Kawasan The Nusa Dua,” sebutnya. (adi)