BULELENG – KPU Kabupaten Buleleng menggelar debat ketiga, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tahun 2024.
Selain memberikan kesempatan kepada Paslon No Urut 1, I Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana dan Paslon No Urut 2, I Nyoman Sutjidra – Gede Suardana untuk memaparkan visi, misi serta program kerja sesuai tema ‘Implementasi Otonomi Daerah di Kabupaten Buleleng’.
Melalui debat yang disiarkan langsung melalui media televisi dan live streaming ini juga diingatkan dan mendorong semua pihak mewujudkan semua pihak bersama-sama mewujudkan Pilkada tahun 2024 yang damai, jujur dan adil serta berintegritas.
“Melalui acara debat ini, kita mengingatkan semua pihak, baik para calon maupun pendukung untuk menjaga suasana kondusif selama proses pemilihan ini,” tandas Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana saat membuka debat ketiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tahun 2024 di Banyualit Spa & Resor Lovina, Rabu (20/11/2024).
Dihadapan Paslon, Pj. Bupati Buleleng, Forkompinda Buleleng, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Ormas, serta Tim Pemenangan dari kedua paslon, Dudhi Udiyana juga menegaskan semangat berkompetisi hendaknya juga didasari nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan penghargaan terhadap lawan politik demi menjaga kesatuan dan persatuan ditengah masyarakat.
“Selain itu, kami juga berharap kepada masyarakat Buleleng untuk menyimak debat secara seksama dan objektif sehingga dapat menggunakan hak pilihnya pada Hari Pemungutan Suara Pilkada Seretak tanggal 27 November 2024,” tegasnya.
Melalui debat terbuka ketiga dengan subtema, Hubungan Pusat-Daerah, Harmonisasi Perencanaan Pembangunan, Pajak dan Retribusi Daerah Untuk Rakyat, Menggali Sumber Pendapatan Daerah untuk siapa ?,
Membentuk Manusia Dengan Keperibadian Humanis, Moderat dan Anti Kekerasan, serta Mengimplementasikan Pemerintah Daerah yang Inklusif, para paslon diharapkan dapat menyampaikan visi misi dan program kerja, dengan penekanan pada nilai-nilai kebangsaan, persatuan dan gotong royong.
“Karena pembangunan tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tapi juga pada kualitas sumber daya manusia dan penguatan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang kokoh,” pungkasnya. (kar/jon)