BADUNG – Berkat langkah sigap petugas Satlinmas Ungasan, sejumlah orang berpenampilan punk yang dinilai mengganggu ketertiban dan kenyamanan wilayah akhirnya angkat kaki. Mereka meninggalkan lokasi nangkringnya di pinggiran Jalan Uluwatu, pada Kamis (14/11/2024).
Untuk diketahui, sebelumnya mereka sudah tampak berada di lokasi tersebut sejak Rabu (13/11/2024). Di tempat itu mereka meminta uluran tangan dengan bermodalkan kertas kardus bertuliskan ‘Bantu Buat Beli Bensin Pulang Jakarta Timur’.
Kepala Pelaksana II Satlinmas Desa Ungasan, I Wayan Narka mengungkapkan, total ada 6 orang yang ditertibkan ketika itu. Termasuk di antaranya seorang anak kecil. Mereka, kabarnya berasal dari luar Bali. “Kami baru mendapatkan informasi sekitar pukul 09.00 Wita pagi ini, bahwa sejak malam mereka sudah tinggal di sana,” ujar Wayan Narka. Menindaklanjuti temuan itu, Narka menyebut pihaknya telah meminta mereka untuk meninggalkan Ungasan. Tidak ada sanksi khusus yang diberikan, melainkan hanya pembinaan saja.
Terpisah, Danru Satpol PP BKO Kuta Selatan, Wayan Suharyana menyebutkan, pihaknya juga sudah sempat turun ke lokasi mengecek temuan yang sempat viral di media sosial itu. Namun, sesampainya di lokasi, orang-orang bersangkutan sudah tidak ada. “Nihil, mereka sudah menghilang. Namun kami akan terus melakukan pemantauan di lokasi dan di lokasi lain soal keberadaan anak punk ini,” ungkapnya seizin Kasatpol PP Badung. Dia berharap, hal-hal seperti itu tidak kembali muncul. Baik itu di Ungasan, ataupun wilayah lain di Kuta Selatan. Karena hal semacam itu dirasa sangat mengganggu kenyamanan dan ketertiban wilayah.
Sementara itu, Ketua LPM Ungasan, Made Nuada Arsana menegaskan bahwa segala hal yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban harus ditindaklanjuti. Karenanya dia mengimbau masyarakat agar segera melapor, jika menemukan hal-hal serupa. “Agar bisa sesegera mungkin ditindaklanjuti,” pungkasnya. (adi,dha)