BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana buka kegiatan Buleleng UMKM Expo (BUE) tahun 2024.
Selain mengapresiasi BUE 2024 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban program pembinaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah dilakukan pemerintah, kegiatan yang dilaksanakan pada Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM dalam membangun merk usaha yang dimilik.
“Fungsi Pusat Layanan Usaha Terpadu, PLUT ini adalah sebagai wadah untuk membangun merek suatu usaha mikro. Oleh sebab itu, PLUT harus dapat memfasilitasi pelaku UMKM baik dalam proses desain hingga pencetakan kemasan,” tandas Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat membuka kegiatan BUE 2024 di PLUT Kabupaten Buleleng, Kamis (14/11/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan tantangan UMKM kedepan adalah semakin banyaknya produk usaha mikro, kecil dan menengah sehingga membangun merk atau branding menjadi salah satu strategi yang harus dilakukan agar usaha tetap berjalan.
“Kita akan banyak sekali memiliki kompetitor yang sama-sama UMKM, maka kita harus memiliki kelebihan, paling tidak kita harus bisa menciptakan sebuah brand dari produk yang dihasilkan UMKM Buleleng,” tegasnya.
Pelaku UMKM harus mampu mengikuti arus digitalisasi, memanfaatkan teknologi informasi untuk membranding dan memasarkan produknya secara luas.
“Saya berharap PLUT dapat menjadi basecamp atau wadah untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM sehingga dapat bertransformasi dan dikuatkan kapasitas interpreneurship-nya agar mampu bersaing,” tandasnya.
Ia menambahkan, untuk memotivasi pelaku UMKM agar produknya bisa bersaing maka diperlukan pencerahan dengan mendatangkan motivator.
“Kedepan saya akan datangkan motivator untuk menambah wawasan pelaku UMKM di Kabupaten Buleleng dan melakukan penataan areal PLUT Buleleng ini agar lebih representatif untuk pembinaan UMKM,” tandas Lihadnyana diapresiasi Dewa Made Sudiarta.
Selaku Kepala Disdagprinkop-UKM Buleleng, Dewa Sudiarta menandaskan BUE 2024 yang diikuti 75 UMKM juga berharap dapat dilaksanakan secara rutin oleh pemerintah, pelaku UMKM, maupun komunitas.
“Dengan fasilitas,program konseling bisnis serta bantuan pemerintah pusat senilai Rp 1,6 Miliar berupa sarana kemasan produk, PLUT diharapkan mampu menjadi Rumah Kemasan dan Branding bagi pelaku UMKM Buleleng,” pungkasnya. (kar/jon)