TABANAN – Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan meluncurkan Posyandu Holistik Integrasi dan Unggul (HIU) di Desa Peken, Kecamatan Marga, Senin (11/11/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, menyebutkan peluncuran perdana di Kecamatan Marga dipilih bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan Hari Puputan Margarana.
Program inovatif ini menghadirkan layanan posyandu mengintegrasikan berbagai aspek kesehatan yang sebelumnya terpisah. Seperti posyandu remaja, ibu hamil, dan anak-anak kini menjadi satu layanan holistik mencakup semua tahap kehidupan, mulai dari ibu hamil hingga lansia.
“Dengan posyandu HIU, seluruh siklus hidup ada di satu tempat yang sebelumnya terpisah,” ungkapnya.
Peluncuran posyandu HIU ini diharapkan dapat semakin menekan angka stunting di Kabupaten Tabanan. Dari data beberapa tahun terakhir, angka stunting di Tabanan terus menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun.
“Dengan peluncuran posyandu HIU, HKN ke-60 di Tabanan diharapkan menjadi momentum penting dalam mengembangkan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, efektif, dan menjangkau seluruh masyarakat,” tandasnya.
Pada tahun 2021, angka stunting tercatat sebesar 9,2%, menurun menjadi 8,2% pada tahun 2022, dan mencapai angka terendah sebesar 6,3% pada tahun 2023. Data ini menunjukkan bahwa upaya-upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan selama ini telah memberikan hasil yang nyata dan membanggakan bagi masyarakat Tabanan.
“Targetnya menurunkan angka stunting melalui pemeriksaan awal, seperti pengecekan kesehatan calon pengantin remaja yang akan diberi vitamin jika ditemukan kekurangan zat besi atau tekanan darah tinggi,” jelas dr. Surya Wira Andi.
Program Posyandu HIU ini telah diterapkan di seluruh 10 kecamatan di Tabanan. Dimulai dengan proyek percontohan di satu desa pada tiap kecamatan. Seluruh Kepala Puskesmas juga telah diarahkan untuk melakukan advokasi kepada camat dan perbekel untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan posyandu HIU.
“Posyandu HIU juga dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan USG bagi ibu hamil, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari layanan kehamilan dasar di luar posyandu. Posyandu ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya lagi.
Sebagai persiapan, desa-desa telah mengalokasikan anggaran untuk operasional posyandu, dan para kader akan diberikan pelatihan terkait peran mereka di posyandu HIU.
“Salah satu tantangan yang dihadapi pada pelayanan Posyandu ini adalah rendahnya kunjungan remaja karena jam sekolah, solusinya pelayanan sore hari,” pungkasnya.(jon)