KARANGASEM – Erupsi Gunung Agung tahun 2017 kembali mengemuka dalam debat terbuka kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem yang berlangsung di Ballroom The Trans Resort Bali, Seminyak, Kuta, Badung, Minggu (3/11/2024) malam.
Sayang gorengan yang bermaksud memojokkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata (Gus Par) dan Pandu Prapanca Lagosa itu hampa. Pasalnya saat erupsi Gunung Agung, Gus Par masih aktif menjadi Ketua KNPI Karangasem.
Kala itu Gus Par turun aktif menghimpun relawan dan sejumlah pemuda untuk terlibat langsung membantu proses evakuasi warga dari kawasan rawan bencana.
“Saya rasa saat erupsi Gunung Agung, tak ada seorang pemimpin yang lari. Malah pemimpin kala itu masih ikut membangun Pura Nangka. Saat itu saya sebagai Ketua KNPI di Karangasem, saya selalu ada di tengah-tengah masyarakat,” jelas Gus Par, menjawab pertanyaan calon wakil bupati paslon nomor urut 1, Ketut Putra Ismaya Jaya.
Calon Wakil Bupati Karangasem paslon nomor urut 3, Pandu Prapanca Lagosa, menambahkan, bahwa dasar pertanyaan yang disampaikan paslon 01 itu hoax dan tidak pantas dipertanyakan dalam forum resmi debat terbuka kedua tersebut. “Pertanyaan ini sangat tendensius, karena yang ditanyakan itu sumber datanya hoax,” ucapnya.
Sementara itu, saat erupsi Gunung Agung 2017, Gus Par bersama Bupati Karangasem periode Tahun 2016 – 2021, terus berupaya mengevakuasi masyarakat sekitar kawasan rawan bencana sesuai pemetaan PVMBG.
Relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT), bergerak solid mengevakuasi warga dan ternak yang berada di kawasan rawan bencana. Mengerahkan truk untuk mengangkut masyarakat ketitik pengungsian yang ditetapkan pemerintah.
Tak hanya berpangku tangan, Gus Par juga mengerahkan kendaraan yang dimiliki oleh GMT untuk dipergunakan sebagai kendaraan yang mengangkut warga hingga ternak yang ada di KRB menuju lokasi – lokasi pengungsian.
Selain itu, KNPI juga intens menyalurkan sembako hingga mendirikan tenda di beberapa titik tempat-tempat pengungsian. Bukan hanya itu, disaat sebagian warga terpaksa meninggalkan hewan peliharaan mereka ke lokasi pengusian, Gus Par bersama sekretaris KNPI kala itu, I Gusti Ngurah Setiawan dan I Gusti Gede Subagiarta juga turut andil menghimpun pemuda dan relawan untuk mengumpulkan buah, sayur dan makanan hewan yang didistribusikan atau disebar ke kawasan perbatasan hutan hingga ke wilayah-wilayah yang ditinggalkan mengungsi.
Buah, sayur dan makanan hewan tersebut diberikan kepada hewan peliharaan warga yang ditinggalkan mengungsi, seperti anjing, kucing, ayam dan hewan lainnya. Buah dan sayur juga ditebar di perbatasan hutan untuk diberikan kepada binatang atau satwa yang saat itu mulai kehabisan makanan dari dalam hutan yang mulai layu dan mengering akibat hujan abu vulkanik.
“Saat erupsi Gunung Agung, KNPI punyai program KNPI peduli, jadi kami hadir hampir di semua titik pengungsian sambil membawa bantuan dan mendirikan tenda. Kami juga ikut terlibat mensuplai pakan untuk hewan peliharaan seperti anjing, kucing yang ditinggal mengungsi, hanya saja saat itu kegiatan kita tak banyak yang terpublikasi, sehingga masyarakat sedikit yang tahu,” ungkap Gus Par.
Mantan Sekretaris KNPI Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan, dikonfirmasi, Senin (4/11/2024) benarkan hal itu. Bahkan dia mengaku sangat mengapresiasi tindakan nyata Gus Par dalam penanganan erupsi Gunung Agung kala itu.
“Ini patut dicatat, kepemimpinan Gus Par sebagai Ketua KNPI saat itu, tanpa didanai Pemkab Karangasem, dan selama tiga bulan masa – masa erupsi tersebut hampir setiap hari selalu ada kegiatan KNPI di lokasi-lokasi pengungsian,” ungkap Ngurah Setiawan. Bukan itu saja, jaringan yang dibangun dengan kolega – koleganya yang ada di luar Karangasem, Gus Par berhasil mengumpulkan bantuan seperti susu, buku untuk disalurkan ke lokasi pengungsian.
“Tiga tahun kepengurusan Gus Par menjadi ketua KNPI Karangasem (2016-2019) tak ada dana sepeserpun yang disupport dari Pemda Karangasem, karena anggaran yang diusulkan tidak lolos. Padahal KNPI menaungi banyak OKP. Kala itu KNPI bisa bergerak murni karena donasi dari ketua dan anggota. Donasi berhasil kami kumpulkan berkat semangat bersama membangun Karangasem kala itu. Saya jadi saksi hidup melihat gerakkan nyata KNPI Karangasem dibawah kepemimpinan Gus Par,” tegas Ngurah Setiawan. (wat)