KARANGASEM – Debat kedua yang berlangsung di Trans Resort Badung, Denpasar, Minggu (3/11/2024) malam kemarin lebih seru dari debat sebelumnya. Para kandidat melancarkan berbagai pertanyaan “serangan” untuk paslon lawan. Namun, pasangan 02 Gede Dana dan Nengah Swadi seperti biasa masih konsisten dengan jawaban-jawaban capaian yang sudah dilakukan.
Berbagai capaian yang sudah dilakukan disampaikan dalam debat seperti Antar Jemput Pasien (AJP) yang sudah melakukan pelayanan sebanyak 68.880 kali hingga Oktober 2024. “Sekarang dari 23 AJP di 10 rayon, di perubahan ini ditambah 20 mobil AJP lagi. Kami ingin ke depan satu desa punya satu layanan mobil AJP,” jelas Gede Dana.
Pemberian reward bagi warga yang rajin mengurus akta kematian sebesar Rp2 juta yang kini akan ditingkatkan menjadi Rp4 juta. Selain itu, dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) juga ditingkatkan baik untuk desa adat dari Rp 30 juta menjadi Rp 100 juta, Banjar adat dari Rp 30 juta menjadi Rp70 juta dan sekaa teruna dari Rp 3 juta juga akan ditingkatkan.
Peningkatan dana BKK dilakukan untuk menjaga dan melestarikan Adat, Budaya, Seni dan Tradisi di Kabupaten Karangasem. “Adat, Budaya, Seni dan Tradisi sangat perlu kita jaga. Sehingga dana BKK tersebut bisa digunakan untuk program-program tersebut,” imbuh Gede Dana yang diamini Nengah Swadi.
Infrastruktur jalan dan air juga sangat diperhatikan pasangan Dana-Swadi. Saat ini proses pelaksanaan perbaikan infrastruktur memang belum bisa rampung sepenuhnya sebab selain keterbatasan waktu kerja yang kurang dari 5 tahun, juga harus dilakukan bertahap tidak bisa dilakukan sekaligus.
Begitu juga air bersih, saat ini pemanfaatan air telaga waja baru 21 persen sehingga masih ada 71% yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri air di wilayah Kubu dan Seraya. “Kami juga akan memanfaatkan sumber-sumber mata air yang ada di Karangasem sebagai penambahan debit air untuk disalurkan sehingga masyarakat Karangasem semuanya bisa terpenuhi,” ujar pria asal Desa Datah Karangasem ini.
Program yang terbaru ditawarkan Dana-Swadi untuk meringankan beban masyarakat dengan membebaskan biaya beban air untuk pemakai di bawah 20 meter kubik. Biaya tersebut akan disubsidi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Di sisi lain, program baru yang ditawarkan berupa insentif untuk ibu melahirkan sebesar Rp 2 juta. “Program ini untuk menghindari bayi dengan kondisi gizi buruk dan stunting,” imbuhnya.
Dana-Swadi juga berjanji akan memberikan dana operasional bagi masing-masing pecalang sebesar Rp 10 juta. Ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan di desa adat masing-masing. Mereka juga akan difasilitasi seragam pecalang dan diberikan pelatihan khusus dengan melibatkan TNI/Polri. (*dha)