BADUNG – Area Pasar Ikan Kedonganan mendadak sesak oleh masyarakat yang mengenakan baju biru muda, Minggu (3/11/2024) siang. Mereka datang untuk ikut meramaikan pelaksanaan Deklarasi Mulia-PAS (Made Muliawan Arya – I Putu Agus Suradnyana) dan Suyadinata (I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata), yang secara langsung dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Selaku tuan rumah, Anggota DPRD Badung dari Partai Golkar, I Nyoman Sudana menyebut bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan hal yang sangat istimewa. Bukan hanya karena dilakukan di pesisir Pantai Kedonganan, melainkan juga atas hadirnya putra dari Presiden Joko Widodo, yakni Kaesang Pangarep. Kesempatan itupun sekaligus digunakan sebagai ajang penyampaian terimakasih kepada Presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut.
“Melalui kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih atas segala hal yang baik, yang telah dilakukan selama kepemimpinan Bapak Jokowi,” sebutnya.
Dalam sambutannya pula, Sudana sempat menyuarakan sejumlah aspirasi masyarakat pesisir, utamannya para nelayan dan pedagang. Di antaranya mengenai perlunya bantuan bagi mereka dalam menjalankan kegiatan usaha, seperti kemudahan mendapatkan modal usaha.
“Begitu pula kepada Paslon Mulia-PAS dan Suyadinata, agar memberikan bantuan perlindungan kepada para nelayan, seperti asuransi nelayan. Begitu juga tentang keberadaan kafe-kafe di sepanjang Pantai Kedonganan, agar diberikan rekomendasi serta perlindungan. Mengingat keberadaan kafe ini merupakan sumber penghidupan bagi warga atau krama Desa Adat Kedonganan,” bebernya.
Sementara itu, dalam penyampaiannya, Ketum PSI yakni Kaesang, mengucapkan terimakasih yang mendalam atas antusiasme masyarakat untuk hadir dan meramaikan kegiatan deklarasi. Apalagi tidak sedikit di antaranya, rela untuk berpanas-panasan di bawah terik matahari.
Ajakan memilih Paslon Gubernur Bali dan Bupati Badung nomor urut 1, juga beberapa kali disampaikan oleh putra bungsu Jokowi tersebut. Bahkan dia mengarahkan agar turut serta mengajak orang-orang terdekat.
“Jangan lupa ajak suami, istri, saudara, sepupu, ponakan, cucu, anak, tetangga, mantan, semuanya diajak untuk nanti pilih nomor 1,” ucapnya.
Ajakannya itupun sempat disampaikannya melalui dua buah pantun. Dengan harapan agar masyarakat memilih Pasangan Calon (Paslon) Mulia-PAS dan Suyadinata pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Sementara itu, Cabup Badung dari Paslon Suyadinata, yakni I Wayan Suyasa dalam sambutannya mengungkapkan, hadirnya tokoh-tokoh penting nasional di Bali memberikan signal kuat. Yakni bagi kemenangan Paslon Mulia-PAS sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, serta Suyadinata sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung.
“Kehadiran Mas Kaesang pada hari ini membuktikan keseriusan partai koalisi, yakni PSI,” ucapnya sembari menyebut bahwa Kaesang adalah cerminan generasi muda ke depan dalam memberikan yang terbaik bagi bangsa.
Hari pemilihan, disampaikan Suyasa, kini sudah semakin dekat. Dia berharap, segenap masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut ikut berjuang memenangkan Paslon Mulia-PAS dan Suyadinata. “Jika ingin perubahan, baik di Badung maupun Bali, perubahan yang lebih sempurna, maka coblos nomor 1,” tegasnya.
Suyadinata, sambung dia, memiliki visi ‘Sejahtera Bahagia Merata’. Melalui Suyadinata, program-program positif dari pemimpin sebelumnya dipastikan akan dilanjutkan dan disempurnakan.
Adat, kata dia, selama ini telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah di Bali, khususnya Badung. Mengingat pariwisata Bali, adalah pariwisata yang berlandaskan pada adat, seni, dan budaya. “Karena itulah, sudah sewajarnya kami kembalikan uang rakyat kepada masyarakat secara umum dalam bentuk pelayanan dan kebersamaan demi kesejahteraan dan kebahagiaan yang merata,” ucapnya.
Atas dasar kesadaran itu pula, Suyadinata katanya menghadirkan sejumlah program unggulan. Antara lain yakni Rp 1 Miliar per Banjar Adat, Rp 2 Miliar per Desa Adat, Santunan Lansia Rp 2 Juta per Bulan, Santunan Kematian Rp 25 Juta, 1 KK 1 Sarjana, serta Pendidikan Gratis (TK, SD, SMP, SMA, baik negeri maupun swasta).
“Tentunya pemerintah harus hadir di saat masyarakatnya kesusahan. Maka kami yakini, berapapun biaya dan sakit apapun krama Badung, untuk sembuh, kami akan gratiskan di Kabupaten Badung,” ucapnya sembari menyebut bahwa Suyadinata juga akan merubah sistem pelayanan kesehatan menjadi ‘Layani Dahulu, Administrasi Belakangan’.
“Di Badung kita akan buat satu call center, agar pelayanan bisa diberikan dengan cepat,” pungkasnya sembari menegaskan bahwa semua itu pasti bisa dilakukan di Badung, mengingat besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimiliki. (adi)