Tari Jauk Longor salah satu atraksi memeriahkan Aksiku tahun 2024
KLUNGKUNG -Atraksi Melestarikan Seni dan Kebudayaan Klungkung (Aksiku)
memberikan ruang kepada para seniman untuk berekspresi dan berkompetisi dalam rangka melestarikan seni dan memperkaya kesenian di Kabupaten Klungkung.
Aksiku 2024 yang mengusung tema Banwa Prawiting Kalanguan
yang berarti masyarakat menuju kebangkitan berkesenian,diadakan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Kamis (31/10/2024) malam.
Pentas Aksiku dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika.
Hari pertama, panggung Aksiku diisi dengan lomba gong semar pagulingan, antara duta Kecamatan Banjarangkan, Sekaa Gong Gurnita Sandi melawan duta Kecamatan Dawan, Sekaa Gong Suara Gita Mandala.
Sanggar Gurnita Sandi asal Banjar Losan Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, menampilkan tabuh kreasi Caracamussaya, tari Legong Candra Kanta, tabuh Petegak Bebarongan Sulat Salit serta Tari Jauk Longor.
Sementara Sekaa Suara Gita Mandala asal Puri Satria Kawan Desa Paksebali , Kecamatan Dawan, membawakan tabuh kreasi Tedung Emas , Tari Legong Kuntir, tabuh Kreasi Api Takep serta tari Jauk Longor.
Juri berasal dari kalangan akademisi diantaranya, Ni Wayan Somawati, Made Sugiarta,
I Gusti Ngurah Padang, Ketut Carter dan Wayan Darya.
Kriteria penilain meliputi teknik tari, koreografi, keserasian dan penampilan.
Pada hari kedua, Jumat (1/11/2024) Sekaa Gong Semar Pegulingan Giri Gistara, Banjar Karangsari, Desa Batu Kandik mewakili Kecamatan Nusa Penida beradu dengan Sekaa Gong Panji Gita Semara, Banjar Budaga mewakili Kecamatan Klungkung.
Pada hari ketiga,Sabtu (2/11/2024) dimeriahkan lomba baleganjur melibatkan siswa. Ada 8 sekaa baleganjur yang menunjukkan aksinya pada kontestasi Aksiku.
Kadis Kebudayaan Kabupaten Klungkung Ketut Suadnyana menyampaikan, program Aksiku selain merupakan inovasi dari Dinas Kebudayaan juga penting dalam rangka melestarikan seni dan budaya sejak usia dini. Upaya itu kata Suadnyana sesuai tema yang diusung kali ini yakni Banwa Prawitining Kalanguan.
“Spiritnya adalah melestarikan seni dan budaya sejak usia dini,”kata Suadnyana,Rabu (30/10).
Ia menambahkan penting sekali untuk melakukan beberapa upaya melestarikan budaya, salah satunya melalui program Aksiku. Menurutnya program Aksiku merupakan ruang untuk mewadahi para seniman di Kabupaten Klungkung mengekspresikan jiwa seninya.
Atraksi budaya ini dinilai berperan membantu menjaga keberlangsungan seni tradisional dan nilai budaya agar tetap lestari dikenal oleh generasi mendatang. Selain itu Aksiku menjadi media kreativitas para seniman dan menjadi media pembelajaran bagi generasi muda tentang warisan budaya yang perlu mereka pelajari dan lestarikan.
Atraksi melestarikan seni dan budaya juga dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal karena atraksi seni menjadi daya tarik wisata. Melestarikan seni dan budaya juga memberikan ruang bagi inovasi dan perkembangan seni baru berbasis tradisi. (yan)