Paslon Satriya
KLUNGKUNG – Pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati Klungkung, Made Satria-Tjokorda Gde Surya (Satriya) mengangkat 14 program unggulan.
Ke empat belas program itu merupakan penjabaran dari Visi Misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana dalam Bali era baru menuju Klungkung Mahotama (maju, harmonis, tentram dan makmur).
Cabup I Made Satria mengatakan 14 program unggulan itu digarap secara matang bersama tim pemenangan yang pelaksanaanya kedepan bukan sekedar hayalan tapi bukti sudah dilaksanakan pada pemerintahan I Nyoman Suwirta.
“Banyak program kami lanjutkan dan tambahkan, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengulang lagi dari awal, karena pengulangan pembangunan tidak ada artinya dan masyarakat sulit mendapat kesejahteraan,” ungkap Satria, Rabu (30/10/2024).
Program unggulan itu diantaranya dibidang kebudayaan ada hibah ngaben massal, berbasis desa adat dan jumlah sawa per sawa akan dibiayai Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 3 juta.
Kemudian ada event budaya berbasis destinasi wisata, dan hibah untuk kelompok/sanggar seni.
Di sektor kesehatan, mengoptimalisasi Universal Health coverage (UHC) menjadi 100 persen, peningkatan status RSUD dari B ke A, meningkatkan status RS Pratama Gema Santi Nusa Penida dari D menjadi C.
Kemudian dibidang pendidikan, akan disiapkan beasiswa untuk anak dari keluarga miskin (dari SD hingga perguruan tinggi), angkutan siswa gratis dan pengadaan mobil angkutan TK di 4 kecamatan.
Untuk rekrutmen tenaga pendidik baik ASN maupun PPPK diutamakan dari non ASN. Ada juga peningkatan tunjangan untuk kepala sekolah, pengawas, guru, hingga pegawai TU.
Bidang sosial, paket Satriya merancang penurunan persentase kemiskinan dari 5,61 tahun 2023 menjadi 3,00 persen pada tahun 2029.
Kemudian penuntasan rumah layak huni untuk 1100 kepala keluarga, pemberian bantuan sosial, santunan penyandang disabilitas 100 persen, pelatihan dan pemberangkatan tenaga kerja dari keluarga miskin menjadi Oekerja Migran Indonesia (PMI)
Optimalisasi Inovasi prinsip “Beri Kail – Bukan Ikan” , melanjutkan santunan kematian, yang sebelumnya Rp 1 juta akan dinaikkan menjadi Rp 2 juta.
Bidang ketenagakerjaan, penurunan pengangguran menjadi 1 persen, pemanfaatan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan wirausaha muda berdaya saing (output = 2000 orang per tahun).
Di bidang pemuda dan olahraga, mencetak pemuda motivator desa, pekan pemuda dibiayai dari dana BKK desa, penyediaan sarana olah raga dan seni di desa, penyediaan dan revitalisasi GOR di setiap kecamatan.
Untuk program perempuan, anak dan lansia, pengarusutamaan gender di semua sektor pembangunan, menambah taman bermain di tempat-tempat umum, validasi data lansia dan pengembangan “teman lansia” di masing-masing banjar.
Dibidang pariwisata, pengembangan desa wisata berbasis potensi, menggelar festival Kamasan dan Goa Lawah, percepatan one gate one destination untuk 10 destinasi di Nusa Penida, dan pembangunan sport center.
Di bidang infrastruktur memantapkan 100 persen jalan kabupaten, membuat jalan hotmix Nusa Penida, membangun 1 pelabuhan segitiga emas di Pesinggahan, merancang helipad di beberapa destinasi wisata, pelayanan air bersih perpipaan 100 persen, normalisasi sungai, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal dan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di kawasan Pariwisata.
Saluran irigasi 100% mantap, green transportation (kendaraan pariwisata listrik berbasis baterai) di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, energi baru terbarukan 100% tahun 2029 di Nusa Penida.
Bidang lingkungan hidup, optimalisasi TOSS Gema Santi, revitalisasi TPA Biaung dan Jungutbatu Nusa Penida menjadi instalasi pengolahan sampah terpadu (IPST) dan program kali bersih.
Pertanian dan pangan, pertanian organik dengan memanfaatkan kompos dari TOSS dan TPS-3R, perluasan penerapan inovasi “BIMA JUARA” , menggalakkan pemanfaatan pangan lokal, sertifikasi bibit sapi Bali dari Nusa Penida, pemantapan kampung rumput laut (integrasi rumput laut – pariwisata).
UMKM dan perdagangan, penuntasan revitalisasi Pasar Semarapura, revitalisasi Pasar Mentigi Nusa Penida, pembangunan pasar desa (10 pasar), subsidi distribusi logistik melalui BUMDES/BUMDA/koperasi, untuk menekan inflasi di Nusa Penida.
Pembangunan lasar tematik produk UMKM di tempat strategis pariwisata, gerakan pemanfaatan produk UMKM lokal.
Bidang perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi 6,5 – 7,0% dan peningkatan PAD menjadi 110% dalam 5 tahun (menjadi Rp. 725 miliar).
Untuk tata kelola pemerintahan, pemantapan e-government dan Klungkung smart-city, tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) 100%, pelayanan publik mantap melalui optimalisasi mall pelayanan publik. (yan)